Hasil Panen Lebih Menjanjikan, Petani di Bubulan Bojonegoro Pilih Tanam Bawang Merah
Selasa, 22 September 2020 15:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Sejak 5 tahun lalu, bahkan sebagian lainnya ada yang lebih dari 5 tahun, sejumlah petani di wilayah Desa Candung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro, mulai mengubah pola tanamnya, dari menanam padi atau palawija, beralih ke tanaman bawang merah (barmbang).
Hal tersebut karena tanaman bawang merah dapat dikembangkan atau tumbuh dengan baik di daerah tersebut. Selain itu, kebutuhan bawang merah masyarakat di Kabupaten Bojonegoro sebagian besar masih didatangkan dari kabupaten lain, sehingga harga bawang merah lebih menjanjikan jika dibanding dengan tanaman palawija lainnya.
Samari (60) petani bawang merah asal Desa Cancung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro, saat memanen tanaman bawang merah ini di sawahnya, Selasa (22/09/2020)
Seperti yang dilkukan Samari (60) warga Dusun Krajan Desa Cancung Kecamatan Bubulan Kabupaten Bojonegoro, saat ditemui awak media ini di sawahnya, Selasa (22/09/2020), dirinya menaku bahwa sawah miliknya yang berukuran panjang 20 meter dan lebar 10 meter tersebut sejak 5 tahun lalu ditanami bawang merah.
"Banyak petani di sini yang beralih tanam bawang merah. Saya malah agak belakangan, karena harganya bagus dan perawatannya relatif mudah,” ujar Samari.
Menurutnya, potensi tanaman bawang merah di desanya cukup bagus, selain cocok untuk dikembangkan di desanya, dalam penjualannya juga relatif mudah karena sudah didatangi pembeli, baik lokal maupun dari luar daerah, yang biasanya dari Brebes, Pati, Nganjuk, dan Jombang. Hanya saja, dengan adanya pandemi Covid-19, sedikit pembeli yang datang di desanya, sehingga para petani harus menjual sendiri hasil panennya ke pedagang besar atau datang langsung ke pasar.
"Semoga virus corona ini segera berahir sehingga harga bawang merah kembali normal dan tidak seperti sekarang ini, harganya tidak menentu, kadang naik kadang turun drastis " kata Samari.
Samari juga menyampaikan bahwa untuk panen kali ini, harga jual bawang merah di tingkat petani saat panen kali ini turun tinggal Rp 15 ribu per kilogram, jika dibanding harga tahun lalu yang mencapai Rp 25 ribu per kilogram.
"Panen kali ini kurang begitu bagus, namun Alhamdulillah masih laku dan ada keuntungan meski sedikit. Yang penting modal awal kembali agar bisa untuk modal tanam selanjutnya." kata Samari.
Samari mengaku, untuk menggarap lahan miliknya dan pembelian bibit bawang merah, dirinya membutuhkan modal awal sebesar Rp 2,5 juta. Sementara untuk perawatan dan pupuk membutuhkan biaya sekitar Rp 1 juta. Sementara hasil panen bawang merah dari lahan miliknya berkisara antara 500-700 kilogram.
"Untuk kendala yang dihadapi petani dalam budidaya bawang merah ini gangguan ulat dan busuk daun. Sedangkan kendala cuaca, baik musim kemarau maupun musim hujan, tidak menjadi masalah bagi tanaman bawang merah.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran awak media ini, harga jual bawang meah di pasat tradisional Kota Bojonegoro hari ini pada kisaran Rp 25 ribu per kilogram. Harga bawang merah saat ini mengalami kenaikan jika dibanding 3 bulan lalu atau saat jelang perayaan Hari Raya Iduladha, yang mencapai Rp 20 ribu per kilogramnya. (dan/imm)