Pemkab Bojonegoro Gelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak
Kamis, 17 Desember 2020 10:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluaraga Berencana (P3AKB) Kabupaten Bojonegoro, pada Kamis (17/12/2020) menggelar Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak, serta Pencegahan Perkawinan Anak.
Kegiatan tersebut dihadiri sekaligus dibuka oleh Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, dihadiri Kepala Dinas P3AKB, dr Hj Anik Yuliarsih MSi, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Djoko Lukito SSos MSi, dan diikuti remaja putri milenial, dari pelajar tingkat SLTA di Bojonegoro.
Kepala Dinas P3AKB Bojonegoro Anik Yuliarsih dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan tersebut sebagai rangkaian Hari Ibu ke-92 tahun 2020.
Menurut Anik, kegiaan tersebut juga sebagai tindak lanjut dari arahan presiden dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, yang menekankan pada 5 isu prioritas, yaitu 1). Meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan; 2). Peningkatan peran keluarga dalam pendidikan anak; 3). Penurunan kekerasan terhadap perempuan dan anak; 4). Penurunan pekerja anak; 5). Pencegahan perkawinan anak.
"Kegiatan hari ini merupakan bagian dari program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam rangka pengarusutamaan gender dan pemenuhan hak anak," kata Anik Yuliarsih.
Kepala Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro dr Hj Anik Yuliarsih MSi, saat beri sambutan dalam Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Kamis (17/12/2020) (foto: dani/beritabojonegoro)
Bupati Anna Muawanah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perempuan atau wanita, memilki kodrat sebagai makhluk yang diberikan rasa kasih sayang, empati yang tinggi, dan termasuk juga memiliki rasa keibuan.
"Maka jika ada seorang ibu yang kemudiian tidak aware (red, kesadaran) dengan putra-putrinya, apalagi mungkin sampai menyakiti putra-putrinya, itu mungkin ada kelalinan," kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati menyampaikan bahwa dalam pemberdayaan perempuan atau wanita, harus melalui beberapa tahapan, dimulai dari masa nanak-anak hingga dewasa. "Maka di dalam pemberdayaan tersebut wanita harus tangguh dan dibekali ilmu sebaik mungkin." kata Bupati.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Kamis (17/12/2020) (foto: dani/beritabojonegoro)
Bupati menuturkan bahwa berdasarkan sebuah kajian, perempuan mempunyai nilai kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan kaum laki-laki. Lantas, kenapa perempuan cerdas itu tidak berkembang, menurut Bupati karena adanya berbagai faktor, di antaranya faktor lingkungan, tidak diberi kesempatan sederajat dengan laki-laki, kemudian akibat menikah, terlebih lagi karena menikah dini, sehingga psikolgisnya belum matang, serta tidak diberi kesempatan oleh suaminya.
Selain itu, kadangkala wanita juga diberikan batasan-batasan, misalnya kadang wanita dianggap tidak pantas untuk pekerjaan-pekerjaan macho (kaum lelaki).
"Sehingga perempuan cerdas, kalau tidak diberi kesempatan maka kecerdasannyapun tidak bisa diekspresikan kepada tata kehidupan maupun tata pembangunan," kata Bupati Anna Muawanah.
Namun, pada kesempatan tersebut Bupati juga berpesan bahwa perempuan atau wanita, juga memiliki kodrat yang tidak bisa diwakilkan kepada kaum laki-laki, yaitu mengandung, melahirkan dan menyusui.
"Sehingga, sehebat apapun perempuan mari kita mengimbangi juga, kita punya kodrat yang tidak bisa diwakilkan. Karena regenerasi manusia, tumbuh dan berkembang dari kaum perempuan atau ibu. Dan saya yakin anak-anakku sekalian sudah diajari dengan ilmu agama maupun ilmu sosial, bagaimana kita harus memahami kodratnya sebagai wanita," kata Bupati Anna Muawanah.
Di akhir sambutannya, Bupati mengajak generasi muda khususnya kaum perempuan untuk bersama-sama membangun Kabupaten Bojonegoro agar menjadi lebih baik, maju, dan berkembang.
"Saya minta para peserta sosialisasi ini nantinya dapat menjadi agen dalam pencegahan perkawinan dini," kata Bupati Anna Muawanah. (dan/imm)