Bupati Bojonegoro Resmikan Saluran Air Bersih PDAM di Desa Ngrandu Kedungadem
Senin, 21 Desember 2020 12:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Senin (21/12/2020), resmikan Pembukaan Penyaluran Air Besih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), yang berloksi di Desa Ngrandu Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro.
Pembangunan jaringan PDAM tersebut merupakan upaya Pemkab Bojonegoro dalam ketersediaan kebutuhan dasar masyarakat yaitu air bersih.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Direktur Utama (Dirut) PDAM Bojonegoro, Joko Siswanto; Dewan Pengawas PDAM Bojonegoro, H Suparno dan Hari Cahya Wijianto, Camat Kedungadem Agus Saiful Aris, Kapolsek Kedungadem, Danramil Kedungadem, Kepala Desa Ngrandu, Abdul Rozak, dan warga masyarakat setempat.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Bojonegoro, Joko Siswanto mengawali sambutnya mengucapan terimakasih kepada Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah. Menurut Joko, pembangunan jaringan pipa PDAM di Desa Ngrandu Kecamatan Kedungadem tersebut semula hanya sepanjang 1,8 kilometer. Namun karena ada campur tangan dan persetujuan dari Bupati Bojonegoro, sehingga ada penambahan jaringan pipa sepanjang 4 kilometer lebih.
"Atas nama Direktur pdam saya ucapkan terima kasih atas kepedulian Ibu Bupati terhadap masyarakat yang telah berpuluh-puluh tahun tidak menikmati air bersi dan setiap musim kemarau harus nunggu kiriman dari tanki," kata Joko Siswanto.
Joko menyampaikan bahwa dengan adanya jaringan PDAM tersebut, nantinya pihaknya menjamin akan dapat melayani sambungan rumah (SR) pada seluruh warga di Desa Ngrandu tersebut.
"Saya sampaikan kepada warga, berapapun sambungan rumah akan kita layani. Target yang kita capai itu nanti kira-kira ada 1.500 SR namun baru 250 yang bisa terlayani. Mudah-mudahan dengan dibukanya proyek air ini semakin lancar," kata Joko Siswanto.
Dirut PDAM Bojonegoro, Joko Siswanto, saat beri sambutan resmikan Pembukaan Penyaluran Air Besih milik PDAM di Desa Ngrandu Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Senin (21/12/2020) (foto: dan/beritabojonegoro)
Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah dalam sambutanya mengatakan, bahwa salah satu indikaor Sustainable Development Goals (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan tidak tercapai, adalah karena masyarakat dianggap masih miskin, kurang makmur dan kurang sejahtera, yang disebabkan karena faktor kekurangan air bersih. Termasuk yang buang air besar (BAB) sembarangan, itu karena tidak punya air bersih.
Bupati mengungkapkan bahwa Kecamatam Kedungadem termasuk kecamatan yang besar desa dan penduduknya, tetapi masuk kategori belum ODF, di mana masih ada masyarakat yang BAB sembarangan.
Untuk itu Bupati berharap agar warga masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dan Kecamatan Kedungadem khususnya, harus berperilaku hidup sehat.
"Sekarang hidup harus sehat! Salah satu yang mendukung SDM yang unggul. SDM yang unggul, cerdas dan berkualitas tentunya dari lingkungan yang berkualitas," kata Bupati.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan resmikan Pembukaan Penyaluran Air Besih milik PDAM di Desa Ngrandu Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro. Senin (21/12/2020) (foto: dan/beritabojonegoro)
Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Bojonegoro berkomitmen dan menaruh perhatian yang besar terhadap ketersediaan sumber mata air bersih. Menurut Bupati ada beberapa metode yang ditempuh Pemkab Bojonegoro dalam penyediaan air bersih warga, di antaranya melalui PDAM, kemudian melalui Pengelolaan Sarana Air Minum Desa Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), dan melalui Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM).
Menurut Bupati, Kecamatan Kedungadem menjadi prioritas program penyediaan air bersih karena besar penduduknya dan termasuk kecamatan yang tingkat kemiskinannya masih tinggi.
"Sehingga kemarin saya minta PDAM untuk membuat rencana kerja agar wilayah-wilayah yang kekurangan air bersih ini bisa tertanggulangi. Saya juga sudah minta Pamsimas dan HIPPAM, untuk membuat perencanaan penanggulangan air bersih ini, sehingga memotong wilayah-wilayah yang kekurangan air," kata Bupati Anna Muawanah.
Pada kesempatan tersebut Bupati juga berpesan kepada warga masyarakat di Desa Ngrandu agar turut merawat dan menjaga jaringan PDAM yang sudah terbangun tersebut. Bupati juga berpesan agar warga masyarakat pandai-pandai menggunakan air.
"Air yang bersih digunakan untuk memasak, mencuci, mandi. Air yang kotor untuk siram tanaman. Harus lebih inisiatif menggunakan air bersih sesuai dengan kebutuhan. Tentunya ini adalah asset pemerintah, harapan dari saya semua turut turut merawat dan menjaga. Mudah-mudahan ini memberikan manfaat pada semuanya," kata Bupati Anna Muawanah.
Sementara itu, Kepala Desa Ngrandu Kecamatan Kedungadem, Abdul Rozak, atas nama warga masyarakat di desanya, mengucapkan terimakasih atas adanya sambungan air dari PDAM Bojonegoro tersebut.
Menurutnya, warga masyarakat di desanya sudah menunggu cukup lama, bahkan sudah puluhan tahun, karena setiap musim kemarau, selalu kekeringan dan mengalami krisis atau kekurangan air bersih.
"Dengan adanya sambungan air dari PDAM ini semoga tidak ada lagi warga kekuarangan air bersih. Terimakasih ibu Bupati Bojonegoro atas kerja nyata dan respon cepat dari pemerintah melalui PDAM." kata Abdul Rozak. (dan/imm)