Bupati Bojonegoro Serahkan Bantuan Kendaraan Roda Tiga pada Kelompok Bank Sampah
Kamis, 14 Januari 2021 11:00 WIBOleh Dan Kuswan SPd Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, pada Kamis (14/01/2021) secara simbolis serahkan bantuan kendaraan roda tiga kepada kelompok pengelola bank sampah.
Sebanyak 167 kendaraan roda tiga diserahkan kepada kelompok bank sampah yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro.
Dengan adanya kendaraan roda tiga tersebut diharapkan dapat mendukung saran prasarana kelompok bank sampah dalam melakukan kegiatan pengelolaan sampah melalui pengurangan dari sumber sampah rumah tangga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi MM mengatakan bahwa bantuan tersebut diberikan dalam rangka menyukseskan program Indonesia Bebas Sampah di tahun 2025.
Menurut Hanafi, keberadaan bank sampah sangat di harapkan dalam rangka pengelolaan sampah melalui pengurangan dari sumber sampah rumah tangga
"Potensi pembentukan kelompok bank sampah baru yang dilakukan oleh DLH Kabupaten Bojonegoro difokuskan pada kelompok pemberdayaan perempuan yang mempunyai kegiatan rutin secara berkala," kata Hanafi.
Kepala DLH Kabupaten Bojonegoro, Drs Hanafi MM, saat beri sambutan dalam acara penyerahan kendaraan roda tiga kepada perwakilan bank sampah. (foto:dan/beritabojonegoro)
Hanafi menuturkan bahwa sampai dengan saat ini telah terbentuk sebanyak 167 kelompok bank sampah yang tersebar di 20 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Sementara, jumlah desa dan kelurahan di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 430, sehingga guna memenuhi target satu desa satu bank sampah, maka masih terdapat kekurangan sebanyak 263 kelompok bank sampah lagi.
"Potensi pengurangan sampah oleh kelompok bank sampah di Kabupaten Bojonegoro dapat mencapai 20 kilogram per bulan per kelompok, sehingga ini dapat mendukung pencapaikan target pengurangan sampah di tahun 2025 yaitu sebesar 22 persen," kata Hanafi.
Masih menurut Hanafi bahwa penyerahan kendaraan roda tiga kepada bank sampah ini sementara masih berstatus pinjam pakai dari Pemkab Bojonegoro. Hal tersebut disebabkan masih kurangnya administrasi untuk membentuk badan hukum dari kelompok bank sampah. Ke depannya bank sampah akan segera memenuhi kekurangan persyaratan administrasi tersebut.
"Dengan adanya kendaraan roda tiga ini dapat mendukung saran prasarana kelompok bank sampah dalam melakukan kegiatannya. Ibu-ibu biasanya mengambil sampah dari warga menggunakan motor, mulai saat ini sudah tidak kesulitan lagi karena sudah menggunakan kendaraan roda tiga untuk mengangkut sampah," kata Hanafi.
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, saat beri sambutan dalam acara penyerahan kendaraan roda tiga kepada perwakilan bank sampah. (foto:dan/beritabojonegoro)
Bupati Bojonegoro, Dr Hj Anna Muawanah, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa saat ini tidak saja di perkotaan, namun di kecamatan, desa, hingga dusun, orang sudah mulai berperilaku konsumsi dengan menggunakan plastik, sehingga pola konsumsinya mendorong untuk menambah sampah plastik.
"Kondisi ini yang melatar belakangi mengapa Pemkab Bojonegoro terus mendorong untuk pencegahan sampah. Kalau tidak segera di tanggulangi maka gerakan 2025 untuk pengurangan plastik, menurut saya jauh dari harapan," kata Bupati Anna Muawanah.
Bupati berharap keberadaan bank sampah di masing-masing desa, terutama yang di kelola kaum ibu dapat memberikan inspirasi dan aspirasi untuk pengendalian sampah.
"Saya percaya gerakan ini bukan hanya simbol, hari ini kita menyerahkan kendaraan oprasional roda tiga, tapi saya menitipkan pada kaum ibu untuk berperan aktif dalam pengendalian sampah palstik, tapi sampah non plastik bisa di pisah. Jadi ini bukan simbol gerakan, setelah itu selesai. Harus ada survey indeks pengendalian sampah di Bojonegoro ke depan sperti apa," kata Bupati.
Bupati juga menyampaikan bahwa saat ini masih banyak warga masyarakat yang tiak peduli dengan membuang sampah sembarangan. Untuk itu Bupati berharap peran serta masyarakat dalam pengendalian sampah dan menjaga lingkungan, termasuk menanam pohon di sekitar rumah.
"Maka peran masyarakat perlu kita galakan untuk penanggulangan sampah. Ibu-ibu juga mulai ramah lingkungan dengan tanam pepohonan. Kalau ada yang buang di got atau sungai, tolong di tegur," kata Bupati Anna Muawanah.
Di akhir sambutannya Bupati berharap agar kegiatan tersebut bukan sekadar gerakan simbolis. Bupati minta ke depan dilakukan survey dan evaluasi terkait indeks pengendalian sampah.
"Maka saya minta untuk ini bukan sekadar simbolis tapi diterapkan dengan baik. Data peta yang belum dipenuhi segera dipenuhi. Kelembagaan bank sampah harus betul-betul ada legalitas. Terakhir mungkin indeks pengendalian sampah," kata Bupati Anna Muawanah. (dan/imm)