Tercebur di Parit, Warga Kapas, Bojonegoro, Meninggal Dunia di Rumah Sakit
Senin, 22 Maret 2021 22:00 WIBOleh Tim Redaksi Editor Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Seorang laki-laki bernama Nur Kalam (63), warga Dusun Krajan, Desa Mojodeso RT 002 RW 001, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, pada Senin (22/03/2021) sekira pukul 16.20 WIB, ditemukan tergeletak di parit atau saluran air yang berada di pinggir sawah turut wilayah Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota.
Korban pertama kali ditemukan oleh warga Desa Semanding dalam keadaan tergeletak di parit di pinggir sawah desa setempat. Selanjutnya, korban dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro guna mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Namun, sesampai di RSUD Bojonegoro dan dilakukan pemeriksaan medis oleh petugas rumah sakit, korban diketahui sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Menurut keterangan dari pihak keluarga, korban terakhir kali keluar dari rumah dengan berjalan kaki pada Minggu (21/03/2021) hanya menggunakan kain sarung dan tidak memakai baju, dengan membawa sebuah tongkat untuk pegangan.
Diduga, penyebab kematian korban akibat dehidrasi atau kehabisan cairan dan tidak ada yang menolong, hingga akhirnya korban meninggal dunia.
Mayat Nur Kalam (63), warga Desa Mojodeso Kecamatan Kapas, saat berada di kamar mayat RSUD dr Sosodoro Bojonegoro. (foto: istimewa)
Kapolsek Bojonegoro Kota, Polres Bojonegoro, Komisaris Polisi (Kompol) Hariadi Agus Wahono SH, jepada awak media ini menjelasakan bahwa kronologi kejadian tersebut bermla pada Senin (22/03/2021) sekira jam 16.20 WIB, seorang warga desa setempat sedang memeriksa sawah miliknya, dan mendapati korban dalam keadaan tergeletak di parit di pinggir sawah, turut wilayah Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota.
"Kemudian saksi memberitahukan kejadian tersebut kepada perangkat desa dan Bhabinkamtibmas desa setempat," kata Kapolsek.
Selanjutnya petugas bersama perangkat desa dan bidan desa setempat segera mendatangi lokasi kejadian tersebut, untuk memberikan pertolongan pada korban.
Pada saat dilakukan pemeriksaan oleh bidan desa setempat, masih didapati adanya denyut nadi korban, namun kondisinya lemah, sehingga petugas Polsek Bojonegoro Kota membawa korban ke RSUD dr Sosodoro Bojonegoro, menggunakan ambulans Polres Bojonegoro.
"Saat tiba di rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan medis oleh Petugas RSUD dr Sosodoro Bojonegoro, didapati korban sudah dalam kondisi meninggal dunia." kata Kapolsek.
Kapolsek menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, bahwa korban terakhir kali keluar dari rumah pada Minggu (21/03/2021) dengan berjalan kaki, menggunakan kain sarung dan tidak memakai baju, sambil membawa sebuah tongkat untuk pegangan.
Berdasarkan pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.
"Kesimpulan, penyebab kematian korban akibat dehidrasi atau kehabisan cairan dan tidak ada yang menolong, hingga akhirnya korban meninggal dunia." kata Kapolsek.
Kapolsek menambahkan bahwa pihak keluarga korban menerima kejadian meninggalnya korban sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan.
“Jenazah korban telah kami serahkan kepada ahli warisnya untuk dimakamkan,” kata Kompol Hariadi Agus Wahono SH. (red/imm)