Bupati Blora Ajak Perhutani Bantu Entaskan Kemiskinan Masyarakat Desa di Kawasan Hutan
Kamis, 22 April 2021 11:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Bupati Blora, H Arief Rohman SIP MSi, berupaya menggandeng beberapa BUMN yang ada di daerah untuk bisa ikut ambil peran dalam mempercepat pembangunan di Kabupaten Blora, salah satunya adalah Perum Perhutani.
Untuk itulah Bupati Arief Rohman pada Rabu (21/04/2021) menemui Direktur Utama (Dirut) Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, di kantornya yang berada di kawasan TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Kantong-kantong kemiskinan di Blora berada di desa-desa yang terletak di kawasan hutan, sehingga Bupati meminta dukungan Perhutani untuk mendukung pembangunan ekonomi dan infrastruktur pada desa di kawasan hutan tersebut.
#adsense#
Dirut Perhutani Wahyu Kuncoro, menyambut baik dan mengapresiasi keseriusan Bupati Arief Rohman untuk membangun daerahnya. Menurutnya, jarang ada kepala daerah yang nekat ke Jakarta untuk bertemu Dirut Perhutani.
"Alhamdulillah Mas Arief ini rupanya serius, sehingga kami dari Perhutani menyambut baik dan akan segera menindaklanjuti isu-isu yang dibahas tadi dengan stakeholder terkait agar lebih konkrit. Pada prinsipnya kami siap untuk bersinergi. Mungkin bukan hanya Perhutani namun juga dengan BUMN lainnya,” kata Wahyu Kuncoro.
Bupati Blora Arief Rohman, saat temui Dirut Perum Perhutani, Wahyu Kuncoro, di Jakarta. Rabu (21/04/2021) (foto: Istimewa)
Dengan didampingi Sekretaris Bappeda dan Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Bupati menyampaikan beberapa permasalahan pembangunan di Blora.
“Kita sampaikan beberapa permasalahan pembangunan di Blora, utamanya pembangunan ekonomi dan infrastruktur. Kita tahu hampir 50 persen wilayah Blora berupa hutan jati yang dikelola Perhutani, maka kita wajib bersinergi dengan perusahaan BUMN ini,” ucap Bupati.
Bupati mengungkapkan bahwa kantong-kantong kemiskinan di Kabupaten Blora berada pada desa-desa yang terletak di kawasan hutan jati, sehingga harus ada sinergitas dan kerjasama yang baik dengan Perhutani.
“Kita ingin ke depan Perhutani bisa membantu kita untuk Sesarengan mBangun Blora, utamanya peningkatan ekonomi masyarakat desa hutan dan infrastruktur jalan. Kemudian juga optimalisasi aset Perhutani di Kabupaten Blora yang bisa dikembangkan menjadi daya tarik wisata seperti Loko Tour, Goa Terawang, Hutan Alam Gubug Payung, dan yang lainnya,” kata Bupati
Bupati menambahkan selain penghasil kayu jati terbesar, ablora juga penghasil jagung yang melimpah, hanya saja pabrik pakan ternaknya ada di Grobogan.
"Kita ingin kedepan Perhutani bisa ikut membantu upaya ketersediaan pakan ternak juga, mengingat populasi sapi di Blora adalah yang terbesar di Jateng. Pola-pola kerjasama bisa kita susun, misal dengan konsep BUMN Peduli,” sambung Bupati.
Tidak hanya Perhutani, Bupati juga akan menggandeng Pertamina, Waskita Karya dan BUMN lainnya.
Untuk diketahui, hampir 50 persen wilayah Kabupaten Blora atau tepatnya 48 persen berupa hutan yang dikelola oleh 6 KPH Perhutani, mulai KPH Blora, KPH Cepu, KPH Randublatung, KPH Mantingan, KPH Kebonharjo, dan sebagian KPH Ngawi. (teg/imm)