Persiapan Pengoperasian Bandara Ngloram, Pemkab Blora Matangkan Kerja Sama dengan Citilink
Jumat, 21 Mei 2021 18:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Persiapan demi persiapan terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora dalam rangka persiapan pengoperasian atau penerbangan pertama di Bandara Ngloram, Blora.
Guna mematangkan rencana tersebut, Pemkab Blora pada Jumat (21/05/2021) menggelar rapat koordinasi (Rakor) Pembahasan Kerja Sama Penerbangan dengan Maskapai Citilink, yang merupakan anak perusahaan Garuda Indonesia
Rapat dipimpin oleh Bupati Blora H Arief Rohman SIP MSi didampingi Wakil Bupati Tri Yuli Setyowati ST MM, dan dihadiri oleh perwakilan Maskapai Citilink, Rahmakika Rahardiasari SPsi, Kepala Satuan Pelaksanan Bandara Ngloram, Abdul Rozzaq; dan Kepala UPBU Bandara Dewadaru Jepara yang terkoneksi secara virtual.
Rapat tersebut membahas terkait teknis rencana kerja sama, mulai dari waktu penerbangan, kesiapan bandara dan penunjangnya, hingga diskusi terkait tarif dan skema dukungan dari Pemkab Blora.
Rapat koordinasi (Rakor) Pembahasan Kerjasama Penerbangan Bandara Ngloram antara Pemkab Blora dengan Maskapai Citilink. Jumat (21/05/2021) (foto: priyo beritabojonegoro)
Perwakilan dari Maskapai Citilink, Rahmakika Rahardiasari SPsi, pada kesempatan tersebut memaparkan bahwa nantinya pesawat yang akan dioperasikan untuk penerbangan dari Bandara Ngloram di Cepu, Blora, ke Halim Perdanakusuma, Jakarta, maupun sebaliknya, berjenis ATR 72 yang pada masa pandemi ini dapat mengangkut hingga 64 penumpang.
“Kurang lebih 1 jam 38 menit penerbangan, rencananya baik nanti dari Halim Perdana dan Cepu akan beroperasi satu kali atau dua kali dalam seminggu,” tutur Rahmakika Rahardiasari.
Dalam paparannya, Rahma juga menjelaskan terkait skema bantuan anggaran penerbangan (subsidi), yaitu dalam bentuk dana deposit untuk pemenuhan subsidi penumpang dalam kurun waktu satu tahun.
“Apabila rute tersebut belum memenuhi target revenue yang ditetapkan, maka Pemkab Blora akan memenuhi selisih kekurangan target revenue dari dana deposit,” kata Rahma.
Dijelaskannya, target total revenue per flight sebesar Rp. 64.040.000. Pada kesempatan tersebut, Rahmakika juga menjelaskan secara detil mengenai komponen biaya operasional, harga jual tiket minimum dan maksimal.
Usai dilakukan pemaparan oleh Pihak Citilink, kemudian dilanjutkan dengan diskusi tanya jawab dengan jajaran Pemkab Blora terkait dengan tindaklanjut kedepannya.
Rapat koordinasi (Rakor) Pembahasan Kerjasama Penerbangan Bandara Ngloram antara Pemkab Blora dengan Maskapai Citilink. Jumat (21/05/2021) (foto: priyo beritabojonegoro)
Sementara itu, Bupati Arief mengungkapkan bahwa dengan pemaparan dan diskusi tersebut sebagai upaya untuk mematangkan kerja sama.
“Kita akan matangkan pola kerja sama yang akan kita bangun dengan Citilink nanti seperti apa, waktunya kapan, berapa panjang jangka kerja samanya, pola subsidi seperti apa, dan sektor yang dilibatkan. Jadi ada beberapa hal yang perlu dibahas,” tutur Bupati
Arief menilai bahwa ke depannya penerbangan dari Bandara Ngloram tersebut akan banyak diminati, terlebih dapat mempermudah akses dari tamu maupun pegawai perusahaan Migas. Pihaknya pun berencana untuk berkoordinasi dengan kabupaten sekitar agar dapat turut serta memanfaatkan akses transportasi penerbangan dari Bandara Ngloram.
“Kalau dari sisi promosi untuk pengisian penumpang, nanti saya siap jadi ‘komandannya’ untuk mendorong dan mempromosikan penerbangan melalui Bandara Ngloram. Kita optimis, semoga maksimal bulan Oktober mendatang kita sudah bisa penerbangan bersama Citilink,” kata Arief.
Sementara itu Satuan Pelaksana (Satlak) Bandar Udara (Bandara) Ngloram, Abdul Rozzaq mengungkapkan bahwa saat ini kaitannya dengan adminstrasi bandara, pembangunan, dan penyediaan sarana-sarana penunjang bandara tengah dipersiapkan.
Ia pun menargetkan agar fasilitas utama pelayanan penumpang dapat digunakan secara optimal pada bulan Oktober mendatang.
“Insha Allah di bulan Oktober fasilitas utama untuk pelayanan penumpang, mulai terminal penumpang, jalan masuk, parkir kendaraan, sudah siap,” ucapnya.
Dikatakannya, progress pekerjaan terminal ditargetkan paling lambat pada bulan Juli sudah siap untuk penumpang, sementara itu untuk akses jalan masuk pada bulan Juni juga sudah kontrak.
“Kita juga minta support di lapangan nanti karena akan ada banyak mobilisasi kendaraan untuk pembangunan jalan masuk, parkir kendaraan, dan jalan pemadam kebakaran. Kemarin kita koordinasi dengan Camat (Cepu), minggu depan rencananya ada musyawarah dengan desa-desa sekitar,” kata Abdul Rozzaq. (teg/imm)