Kementan Apresiasi Keberhasilan Pengembangan Padi Lahan Sawah Tadah Hujan di Blora
Kamis, 01 Juli 2021 19:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Kementerian Pertanian (Kementan) RI, mengapresiasi hasil Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) Center of Excellent (CoE) Lahan Sawah Tadah Hujan (LSTH) di Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, yang saat ini mulai masuk masa panen perdana.
Dari 10 varietas padi yang dikembangkan, semuanya bisa tumbuh bagus dan hasil panennya melebihi jenis padi serupa yang biasa tanam para petani.
Panen perdana dilaksanakan secara virtual Kamis (01/07/2021), dikarenakan adanya kenaikan kasus COVID-19, khususnya di Kabupaten Blora. Meski secara virtual, tidak mengurangi semangat para petani untuk panen padi di lahan sawah tadah hujan.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Pertanian, Dr Ir Fadjry Djufry MSi dalam sambutannya secara virual memberikan apresiasi kepada para stakeholders yang terlibat dalam kegiatan RPIK LSTH di kabupaten Blora, karena telah berhasil melaksanakan kegiatan dengan baik.
“Alhamdulillah sudah memasuki masa panen, dari 10 varietas padi hasil penelitian Balitbangtan di sini bisa tumbuh bagus,” kata Dr Ir Fadjry Djufry MSi.
Fadjry Djufry mengingatkan untuk terus bisa meningkatkan produktivitas padi, tidak hanya di sektor hulu tetapi meningkatkan keuntungan bagi seluruh sektor, dari hulu hingga hilir. Pihaknya juga berharap bahwa kegiatan di CoE LSTH Blora dapat di-scale up untuk lokasi yang lebih luas lagi.
“Ini luar biasa. Pemerintah Kabupaten Blora juga sangat men-support“ tutur Fadjry Djufry
Panen perdana hasil Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) Lahan Sawah Tadah Hujan (LSTH) di Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. (foto: istimewa)
Fadjry Djufry menuturkan dari 10 varietas yang ditanam, varietas Cakrabuana menjadi salah satu primadona. Tak hanya itu varietas tersebut juga menjadi varietas pertama yang berhasil panen di lokasi tersebut. Selain itu, potensi bisnis penangkaran benih di lokasi kegiatan juga sangat prospektif untuk dilakukan.
“Dengan usia tanaman sekitar 90 hari, hasil ubinan varietas Cakrabuana mencapai 5,7 ton per hektare. Hasil ini melebihi hasil yang biasa diperoleh petani. Potensi varietas Cakrabuana untuk dikembangkan di lokasi sawah sangat memungkinkan untuk mengejar musim tanam.“ tutur Fadjry Djufry
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blora, Ir Reni Miharti MAgr Bus, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Badan Litbang yang telah melaksanakan demplot Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) Lahan Sawah Tadah Hujan (LSTH) di Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora.
“Alhamdulillah kegiatan demplot berhasil di laksanakan dengan baik. Panen varietas Cakrabuana, rencananya akan di gunakan untuk benih. Terimakasih semua tim Badan Litbang, Tim Lapngan Balai Besar Padi, BPSDLP, Pak Camat, Penyuluh Pertanian, atas semua kerja kerasnya.” kata Reni
Panen perdana hasil Riset Pengembangan Inovatif Kolaboratif (RPIK) Lahan Sawah Tadah Hujan (LSTH) di Desa Prantaan, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. (foto: istimewa)
Reni menambakan semangat para petani yang luar biasa ini juga menjadi motivasi untuk terus bekerja keras hingga riset ini bisa berhasil dengan baik.
“Semoga kegiatan ini berkelanjutan, petani tetap di dampingi untuk beberapa tahun ke depan, dan semoga teknologi nya bisa diterapkan di lokasi lain di Kabupaten Blora ataupun di seluruh Indonesia.” tutur Reni.
Sementara itu, Yatmo mengaku pada tahun sebelumnya para petani hanya berhasil panen 1 kali dalam setahun, tetapi dengan adanya kegiatan RPIK Padi LSTH Blora, para petani di Desa Prantaan dapat melakukan panen sebanyak 2 kali.
“Kami berharap program ini ada kelanjutannya sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya untuk kegiatan pasca-panen.” tutur Yatmo.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 45 partisan, baik peneliti Badan Litbang Pertanian maupun para stakeholder yang terlibat dalam kegiatan ini.
Kegiatan panen perdana tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Blora, Ir Reni Miharti MAgr Bus beserta jajaran dan Kepala Desa Prantaan, PPL Kecamatan Bogorejo, dan Petani di lokasi CoE LSTH Blora.
Secara virtual, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh para tamu undangan, di antaranya Kepala Badan Litbang Pertanian Dr Fadjry Djufry, Kepala Puslitbang Tanaman Pangan Dr. Priatna Sasmita, Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Dr. Yudi Sastro, Kepala BPTP Jawa Tengah Dr. Joko Pramono, Asisten II Bupati Kabupaten Blora, dan Tim RPIK Padi LSTH. (teg/imm)