Fatayat NU bersama EMCL Gelar Pelatihan bagi Tim Pelaksana Program Rumah Layak Huni di Bojonegoro
Selasa, 12 Oktober 2021 10:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - PImpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bojonegoro bersama Operator Lapangan Banyu Urip ExxonMobil Cepu Limited ( EMCL), pada Senin 11 Oktober 2021 menggelar Pelatiihan Program Ruimah Layak Huni (RLH) bagi Tim Pelaksana (Tim Lak) dari Kecamatan Kalitidu dan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula MTs dan MA Al Islahiyah Kalitidu ini dihadiri oleh Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, Perwakilan EMCL, Lembaga Pendamping, dan Tim Pelaksana Peogram RLH dari Desa Grebegan dan Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, serta Desa Punggur, Kecamatan Purwosari.
Pelatiihan Program Ruimah Layak Huni (RLH) bagi Tim Pelaksana (Tim Lak) dari Kecamatan Kalitidu dan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro. (foto: Dok Istimewa)
Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro Dr Hj Ifa Khoiria Ningrum dalam sambutannya berharap agar semua pihak yang terlibat dalam program tersebut untuk bersama bergandeng tangan merealisasikan program sebaik mungkin, sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari program tersebut.
Pihaknya juga berharap program ini bisa berjalan dengan lancar sesuai dengan target waktu yang telah direncanakan.
“Saya sebagai penanggungjawab program ini meminta Timlak dan pihak yang terlibat untuk melaksanakan program ini sesuai dengan yang sudah direncanakan dan bisa dipertanggungjawabkan sebaik mungkin,” tutur Dr Hj Ifa Khoiria Ningrum.
Sementara itu Perwakilan dari EMCL M Rondi berharap agar antara pihak penerima manfaat, timlak, dan juga pekerja yang terlibat dalam program ini dapat membangun komunikasi yang baik, demi menyukseskan program ini sesuai dengan yang telah direncanakan.
“Timlak harus tau cara merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan program sebaik mungkin. Dengan begitu semua pihak bisa merasa puas dengan program RLH ini, “ tutur M Rondi
Terakhir Manager Program Dr Nova Nevila Rodhi menyampaikan terkait dengan analisis risiko yang kemungkinan akan dihadapi selama program berjalan.
“Untuk meminimalisir terjadinya hambatan selama program berjalan, maka timlak harus sudah bisa memetakan risiko dan solusi yang kemungkinan bisa terjadi selama program berjalan, dengan demikian, apa yang sudah ditargetkan tidak molor dan bisa terlaksana sesuai jadwal yang sudah direncanakan,” tutur Dr Nova Nevila Rodhi
Selain pelatihan, kegiatan ini juga di isi dengan Focus Group Discussion (FGD) yang dipimpin langsung oleh Manager Program. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo