Perahu Penyeberangan di Sungai Bengawan Solo Bojonegoro-Tuban Terbalik, Belasan Penumpang Tenggelam
Rabu, 03 November 2021 11:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Sebuah perahu penyeberangan di Tambangan Gemblo, yang menghubungkan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, pada Rabu (03/11/2021) sekira pukul 09.10 WIB, terbalik dan tenggelam.
Belum diketahui secara pasti jumlah penumpang perahu tersebut. Data sementara menyebutkan jumlah penumpang perahu tersebut sebanyak 14 orang. Selain itu, diperkirakan ada 7 hingga 8 sepeda motor berada di atas perahu yang tenggelam tersebut.
Hingga berita ini di tulis, sudah ada 10 orang penumpang yang selamat, termasuk satu orang tukang perahu dan 2 balita berusia 3 dan 4 tahun. Sementara 4 penumpang lainnya termasuk salah satu operator perahu tersebut masih dalam pencarian.
Saat ini, warga bersama Tim SAR Gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, masih berupaya melakukan pencarian terhadap penumpang perahu tersebut.
Lokasi tenggelamnya perahu penyeberangan di Tambangan Gemblo, yang menghubungkan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, dengan Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, Tuban. (foto: dak istimewa)
Kepala Seksi (Kasi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Yudi Hendro Kartono SE, menuturkan bahwa saat ini, kondisi aliran Sungai Bengawan Solo dalam posisi naik, sehingga arus sungai tersebut relatif cukup deras.
"Perahu hendak menyeberang dari arah barat (Rengel) ke timur (Kanor). Saat di tengah bantaran sungai diduga arus sungai cukup deras sehingga perahu terbalik," kata Yudi Hendro Kartono SE.
Saat di tanya jumlah penumpang atau korban perahu tersebut, Yudi masih belum dapat memastikan, karena menurut keterangan warga mesih simpang siur.
"Data sementara untuk jumlah penumpang 14 orang. Ada 10 orang yang selamat dan 4 penumpang masih dalam pencarian," kata Yudi Hendro Kartono.
Salah satu warga Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Wahyu Kristiawan (22) yang berada di lokasi kejadian dan sempat turut membantu evakuasi terhadap korban menuturkan bahwa perahu yang tenggelam tersebut milik warga Desa Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
"Perahunya milik orang sini (Semambung). penyeberangannya dari Rengel ke Kanor," tutur Wahyu Kristiawan.
Menurutnya, perahu tersebut dioperatori oleh Kasihan (60) selaku operator mesin perahu, dan Madiani (58) yang merupakan pembatu operatgor sekaligus sebagai tukang pungut pembayaran jasa penyeberangan tersebut.
"Penumpangnya belasan. Ada motor sekitar 7 sampai 8," kata Wahyu Kristiawan.
Saat ditanya apa penyebab tenggelamnya perahu tersebut, Wahyu menuturkan bahwa diduga karena adanya gelombang atau arus sungai yang baru datang dari hulu yang menghempas perahu tersebut, sehingga oleng dan para penumpang panik, yang mengakibatkan perahu terbalik. Sementara, untuk jumlah penumpang menurut Wahyu masih dalam kondisi normal atau tidak kelebihan muatan.
"Penumpangnya normal. Penyebabnya karena ada arus air yang baru datang sehingga orang-orang panik, terus terbalik," kata Wahyu Kristiawan.
Hingga saat ini, aparat kepolisian dari Polsek Kanor, Polres Bojonegoro, masih belum bisa memberikan keterangan.
Demikian juga dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, selaku dinas yang membawahi usaha penyeberangan sungai tersebut, juga masih belum mau fmemberikan keterangan. Sementara, Tim SAR Gabungan dari BPBD Bojonegoro bersama warga setempat, masih berupaya melakukan pencarian terhadap korban perahu tersebut. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo