Polres Bojonegoro Ungkap 3 Kasus Narkoba dengan 5 Orang Tersangka
Kamis, 20 Januari 2022 16:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Sepanjang bulan Januari 2022, jajaranya Kepolisan Resor (Polres) Bojonegoro berhasil mengungkap 3 kasus tindak pidana penyalah gunaan norkotika dan obat-obatan terlarang (Narkoba) yang terjadi di wilayah hukum Polres Bojonegoro, dengan jumlah tersangka sebanyak 5 orang.
Adapun 3 kasus narkoba tersebut meliputi 1 kasus tindak pidana penyalah gunaan obat keras jenis pil dobel L dengan satu orang tersangka, dan 2 kasus narkotika jenis sabu-sabu dengan 4 orang tersangka.
Hal tersebut disampaikan Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad, dalam konferensi pers di hadapan sejumlah awak media yang digelar di Mapolres Bojonegoro, Kamis (20/01/2022).
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad saat gelar konferensi pers di Mapolres Bojonegoro, Kamis (20/01/2022) (foto: imam/beritabojonegoro)
Kapolres menyampaikan bahwa kasus yang pertama yaitu tindak pidana penyalah gunaan obat keras jenis pil dobel L yang terjadi pada Sabtu (01/01/2022), dengan tersangka YP (28), warga Kelurahan Sumbang, Kecamatan Bojonegoro Kota.
"Tersangak ditangkap di rumahnya di daerah Sumbang, Kota Bojonegoro, di mana barang bukti yang kita sita sebanyak 159 butir obat keras jenil pil dobel L," kata Kapolres.
Atas perbuatannya, tersangan disangka melanggar pasal 196 jo Pasal 98 (2) dan atau pasal 197 Jo Pasal 106 UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. "Acaman hukuman adalah paling lama 10 tahun penjara dan denda paling banyak satu milyar rupiah," kata Kapolres.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad saat gelar konferensi pers di Mapolres Bojonegoro, Kamis (20/01/2022) (foto: imam/beritabojonegoro)
Kasus yang kedua yaitu penyalahgunaan narkotika golongan satu jenis sabu-sabu, yang terjadi pada Rabu (12/01/2022), dengan tersangka 2 orang, yaitu AS (36) dan AYM (42), keduanya warka Kabupaten Nganjuk.
"Kedua tersangka warga Nganjuk. Kita tangkap di pinggir jalan raya turut Desa Dander, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro," kata Kapolres.
Kapolres menjelaskan bahwa selain mengamankan kedua tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti berupa satu bungkus klip kecil yang isinya narkotika jenis sabu dengan berat 0.39 gram.
"Modus operandinya yang bersangkutan dengan melawan hukum menawarkan, menjual, menjadi perantara antara penjual dan pembeli narkotika jenis sabu-sabu," kata Kapolres.
Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 114 (1) huruf (a) junto pasal 112 (1) huruf (a), Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
"Ancaman hukumannya paling singkat 4 tahun dan paling lama 12 tahun, dengan denda paling sedikit 800 juta rupiah dan paling banyak 8 miliar rupiah," kata Kapolres.
Kapolres Bojonegoro AKBP Muhammad saat gelar konferensi pers di Mapolres Bojonegoro, Kamis (20/01/2022) (foto: imam/beritabojonegoro)
Kasus selanjutnya terjadi pada Minggu (16/01/2022), dengan tersangka 2 orang, yatiu JR (58), warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro Kota, yang bertindak selaku penjual, dan GUT (63), warga Desa Ngasem, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, yang bertindak selaku pembeli.
Menurut Kapolres, dari pengangkapan tersebut petugas berhasil mengamankan 14 plastik klip kecil berisi narkotika golongan satu jenis sabu-sabu.
"Kita sita 14 plastik klip kecil kemudian uang tunai 3 juta rupiah, ada timbangan, HP, dan ada mobil," kata Kapolres.
Kapolres menambahkan bahwa penangkapan kedua tersangka tersebut berawal dari laporan masyarakat. "Kita mendapat informasi dari masyarakat bahwa tersangka akan melakukan transaksi di wilayah kita. Kemudian kita lelakukan observasi sehingga di pancing. Waktu pelaku datang kita lakukan penangkapan kemudian di geledah dan ditemukan barang bukti ini," kata Kapolres.
Masih menurut Kapolres bahwa tersangka JR (58) merupakan residivis kasus yang sama sebanyak 3 kali. "Residivis sudah tiga kali," kata Kapolres.
Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan Pasal 114 (1) Undang-undang RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
"Tersangka diancam dengan pidana penjara paling singkat lima tahun dan paling lama sepuluh tahun, serta pidana denda paling sedikit satu miliar rupiah dan paling banyak 10 miliar rupiah." tutur Kapolres. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo