Setelah Lama Ditutup, Jembatan Glendeng Penghubung Tuban-Bojonegoro Kembali Dibuka
Kamis, 01 Februari 2024 14:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Tuban - Setelah ditutup total sejak akhir 2023 lalu, Jembatan Glendeng yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Kabupaten Tuban dan Bojonegoro, atau penghubung Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dengan Desa Campurejo, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, pada Kamis (01/02/2024) kembali dibuka khusus untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat dengan bobot maksimal delapan ton.
Pembukaan Jembatan Glendeng tersebut disambut antusias oleh para pengguna jalan, baik dari arah Bojonegoro maupun Tuban, lantaran selama ini mereka harus berputar atau melalui jalan alternatif yang jaraknya relatif cukup jauh.
Pembukaan jembatan tersebut setelah dilakukan rekonstruksi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban sejak bulan Agustus 2023, dengan pagu anggaran sekitar Rp 20,8 miliar.
Setelah rekonstruksi, jembatan tersebut diharapkan mampu bertahan hingga 50 tahun ke depan.
Kondisi Jembatan Glendeng setelah direkonstruksi dan kembali dibuka untuk umum. Selasa (01/02/2024) (Aset: Istimewa)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUPR PRKP) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi, kepada awak media menyampaikan bahwa dengan dioperasikannya Jembatan Glendeng ini diharapkan roda ekonomi masyarakat terus berputar.
“Semoga roda perekonomian dan distribusi jasa antara kedua kabupaten (Bojonegoro dan Tuban) semakin lancar,” tutur Agung Supriyadi. Kamis (01/02/2024).
Agung Supriyadi menjelaskan bahwa rekonstruksi jembatan tersebut menelan anggaran sekitar Rp 20 miliar lebih, dibangun sejak bulan Agustus 2023 dan seharusnya diselesaikan oleh rekanan pada akhir tahun 2023, namun baru diselesaikan pada awal 2024.
“Ternyata molor dan baru diselesaikan (oleh rekanan) pada awal 2024 ini.” kata Agung Supriyadi.
Untuk diketahui, bahwa kelas jalan jembatan tersebut adalah jalan kelas tiga, di mana hanya diperuntukkan bagi kendaraan berukuran medium seperti motor, minibus, dan truk dengan maksimal muatan delapan ton.
Selain itu, sebelum memasuki jembatan tersebut juga terdapat portal jalan dengan maksimal ketinggian mencapai 2,8 meter.
Salah satu pengguna jalan, Lilik mengaku senang karena jembatan yang selama kurang lebih 3 tahun diperbaiki itu telah dibuka atau kembali beroperasi.
“Sangat senang. Selama ini muter, kalau mau ke Bojonegoro atau Tuban. Semoga bangunannya (jembatan) awet dan tahan lama,” kata Lilik.
Untuk merekonstruksi Jembatan Glendeng, Pemkab Tuban telah menggelontorkan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 sebesar Rp 20,8 miliar. Sementara rekanan yang mengerjakan proyek tersebut yaitu PT Marga Karya asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Sekadar diketahui, tembok penahan Jembatan Glendeng, diketahui mengalami keretakan yang relatif cukup lebar pada Selasa (03/11/2020).
Sebelum dilakukan rekonstruksi pada Agustus 2023, jembatan tersebut telah beberapa kali diperbaiki, namun sifatnya hanya perbaikan sementara, sehingga jembatan tersebut beberapa kali dibuka dan ditutup.
Akhirnya pada Agustus 2023, jembatan tersebut ditutup total untuk dilaksanakan rekonstruksi pada bagian yang mengalami kerusakan.
Kini, jembatan tersebut telah kebali dibuka. Diharapkan dengan rekonstuski tersebut cukup membuat Jembatan Glendeng kembali kokoh. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo