Setyo Wahono-Nurul Azizah Bakal Kenalkan Seni Budaya Bojonegoro di Panggung Internasional
Kamis, 07 November 2024 18:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah akan menyiapkan anggaran Rp 1 miliar per tahun untuk mendorong perkembangan seni dan budaya sebagai identitas daerah.
Anggaran tersebut untuk Program Dana Kebudayaan Daerah yang nantinya dipergunakan untuk bantuan pengembangan seni, budaya, dan industri kreatif, serta menyiapkan infrastruktur seni dan budaya yang memadai.
Selain itu, untuk memaksimalkan potensi seni dan budaya Bojonegoro, Setyo Wahono-Nurul Azizah akan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna lebih mengenalkan kesenian dan budaya Bojonegoro melalui event-event tingkat nasional hingga internasional.
Seniman dan pelaku industri kreatif di Bojonegoro, Ahmad mengungkapkan, selama ini pemajuan seni, budaya, dan industri kreatif di Bojonegoro masih belum fokus, karena tidak ada target yang jelas dalam pembangunannya.
"Keterlibatan komunitas dalam rencana pembangunan dan pengembangan seni budaya di Bojonegoro ini tidak masif dilakukan. Padahal sebenarnya banyak potensi dari komunitas atau kelompok yang memiliki fokus dibidang tersebut," kata Ahmad.
Untuk itu, Ahmad berharap Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro ke depan bisa lebih peduli terhadap pemajuan seni dan budaya.
“Salah satunya melalui pemberian ruang lebih luas bagi pelaku seni untuk berkreativitas, pembangunan gedung kebudayaan, dan melibatkan para pelaku seni dalam perencanaan pembangunan seni dan budaya Bojonegoro.” tutur Ahmad.
Cabup-Cawabup Bojonegoro nomor urut 02, Setyo Wahono-Nurul Azizah, saat mengunjungi kediaman sesepuh masyarakat Samin, (Alm) Mbah Harjo Kardi di Dusun Jepang, Desa Margomulyo. (Aset: Istimewa)
Menanggapi hal itu, Cabup Setyo Wahono telah menyiapkan sejumlah program untuk memajukan seni dan budaya Bojonegoro, di antaranya menyiapkan anggaran minimal Rp 1 miliar per tahun untuk Program Dana Kebudayaan Daerah. Anggaran itu dipakai untuk bantuan pengembangan seni, budaya, dan industri kreatif.
"Dana tersebut untuk program pemberian insentif bagi komunitas atau kelompok atau organisasi masyarakat yang berkontribusi dalam pembangunan moral, pendidikan karakter, keterampilan, seni budaya, pelestarian lingkungan, dan lainnya," ujar Setyo Wahono.
Setyo Wahono mengakui, jika membangun budaya masyarakat tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi dengan intervensi dari pemerintah yang kuat maka akan lebih mempercepat pencapaian tersebut. Untuk itu, selain menyiapkan bantuan dana kebudayaan juga ditunjang oleh infrastruktur yang memadai.
"Selain bantuan insentif, juga akan membangun gedung kebudayaan Bojonegoro sebagai sarana yang mewadahi atau memfasilitasi berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan daerah," tutur Setyo Wahono.
Cabup asli Bojonegoro dari Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo ini juga telah menyiapkan Kartu Kebudayaan bagi pegiat kesenian dan kebudayaan.
Melalui kartu ini mereka akan mendapat kemudahan layanan kegiatan pameran kesenian dan kebudayaan, bantuan atau insentif, dan layanan pameran kesenian dan kebudayaan di tingkat regional, nasional dan internasional.
Menurut Setyo Wahono, kesenian dan budaya lokal yang ada selama ini adalah aset Bojonegoro yang perlu dimaksimalkan. Di antara kesenian yang ada adalah sandur, oklek, tari thengul, wayang thengul, wayang krucil, budaya kampung Samin, serta jejak sejarah.
Untuk memaksimalkan potensi tersebut, Setyo Wahono akan berkolaborasi dengan berbagai pihak guna lebih mengenalkan kesenian dan budaya Bojonegoro melalui event-event tingkat nasional hingga internasional.
Juga memberikan pelatihan kepada para pelaku seni dan budaya untuk meningkatkan kapasitasnya. Sehingga Bojonegoro ke depan diharapkan bisa menjadi salah satu pusat kebudayaan di Indonesia.
"Melalui cara ini, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tapi juga bisa menciptakan peluang ekonomi kreatif untuk mempercepat peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Setyo Wahono yang merupakan adik Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno ini. (red/imm)
Editor: Imam Nurcahyo
Publisher: Imam Nurcahyo