Pemkab Bojonegoro Sosialisasikan Program P4GN, Upaya Pemerintah Perangi Narkoba di Kalangan Muda
Minggu, 14 Desember 2025 10:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro – Narkoba merupakan ancaman nyata dan serius yang tidak hanya merusak kesehatan individu, tapi juga menggerogoti ketahanan keluarga, masyarakat, dan bangsa. Zat adiktif ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tubuh dan jiwa, serta memicu berbagai masalah sosial. Karena itulah Pemerintah serius dalam menangani ancaman tersebut melalui program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Yaitu suatu strategi nasional yang digagas Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari ancaman narkoba.
Dalam pelaksanaannya di tingkat daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bojonegoro pada Jumat (12/12/2025) di Gedung Angling Dharma Lantai 2 Pemkab Bojonegoro, menggelar sosialisasi program tersebut dengan tema ‘Pemuda Sehat Tanpa Narkoba Menuju Bojonegoro Bahagia Makmur dan Membanggakan’ diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai kalangan.
Acara tersebut diikuti sekitar 200 peserta, termasuk pelajar SMA/SMK/MA sederajat se-Kabupaten Bojonegoro, KASI Trantib Kecamatan, perwakilan Puskesmas, Direktur Rumah Sakit Negeri/Swasta, Penyuluh Agama Islam Kemenag Bojonegoro, Tim Terpadu P4GN Kabupaten Bojonegoro, serta unsur organisasi kemasyarakatan dan pelaku usaha hiburan.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menekankan urgensi P4GN dengan data yang mengkhawatirkan. Di Bojonegoro, kasus narkoba meningkat dari 64 kasus pada 2024 menjadi 72 kasus pada 2025. Sementara itu, jumlah pengedar juga naik dari 44 menjadi 61 orang.
“Dari data tersebut menunjukkan angka kasus narkoba di Bojonegoro ini naik,” tandas Nurul Azizah.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa ancaman narkoba semakin nyata, terutama bagi generasi muda yang rentan terhadap pengaruh lingkungan dan tekanan sebaya. Narkoba dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kesehatan fisik dan mental, seperti gangguan jantung, paru-paru, otak, hingga risiko penyakit menular seperti HIV/AIDS dan hepatitis. Dampak psikologisnya pun berat, termasuk depresi, halusinasi, kecanduan, hingga perilaku agresif yang berujung pada tindak kriminal.
Lebih jauh, penyalahgunaan narkoba merusak masa depan generasi muda, seperti menurunkan prestasi akademik, menghambat produktivitas, serta memicu masalah sosial seperti pernikahan dini dan perceraian yang juga meningkat di Bojonegoro. Secara nasional, narkoba menjadi ancaman serius bagi pembangunan manusia, dengan prevalensi penyalahgunaan yang masih tinggi meski terus ditekan melalui strategi P4GN.
Oleh karena itu, Wakil Bupati mendorong agar pada 2026, program P4GN masuk langsung ke seluruh sekolah untuk sosialisasi intensif. “P4GN harus memberikan informasi secara langsung ke sekolah-sekolah. Pada 2026, per bulan harus ada kegiatan kunjung ke sekolah-sekolah,” tegasnya.
Ia juga mengajak pemuda untuk hidup sehat tanpa narkoba, termasuk edukasi tentang pernikahan dini dan manfaat sosial seperti donor darah bersama PMI. “Kalau ingin buat orang tua bangga, jangan masuk dunia narkoba. Setelah mengikuti kegiatan ini, harus mengingatkan teman-temannya untuk menjauhi narkoba,” pesannya.
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bojonegoro, Mahmudi, dalam laporannya menegaskan bahwa narkoba merusak sendi kehidupan bangsa. “Ancaman narkoba tidak hanya merusak diri sendiri, namun juga keluarga, lingkungan, hingga stabilitas negara sehingga perlu upaya bersama untuk mencegah dan memberantasnya,” ujarnya.
Sosialisasi P4GN ini bertujuan meningkatkan pengetahuan generasi muda tentang bahaya narkoba, jenis-jenis narkotika, konsekuensi hukum, serta pentingnya gaya hidup sehat. Dengan demikian, pemuda diharapkan mampu menjauhi penyalahgunaan dan menjadi agen perubahan di lingkungannya. Program ini mencakup upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi, pemberantasan peredaran gelap melalui penegakan hukum, rehabilitasi bagi penyalah guna, serta pembentukan jejaring kolaborasi lintas sektor.
P4GN menjadi sangat penting karena narkoba bukan hanya merusak kesehatan individu, tetapi juga mengancam ketahanan keluarga, stabilitas sosial, dan pembangunan bangsa secara keseluruhan. Melalui kegiatan ini, Bakesbangpol berharap terbentuk jejaring kolaborasi yang lebih kuat antarlembaga pemerintah, kesehatan, pendidikan, dan tokoh masyarakat untuk memperkuat pencegahan narkoba di Bojonegoro.
“Kita ingin para pemuda menjadi garda terdepan dalam menjaga diri dan lingkungannya. Dengan generasi muda yang sehat dan bebas narkoba, Bojonegoro akan terus berkembang menjadi daerah yang maju dan membanggakan,” tutup Mahmudi.
Program P4GN bukan sekadar sosialisasi, tapi komitmen bersama untuk menyelamatkan generasi penerus dari kehancuran akibat narkoba, sekaligus mendukung visi Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba) menuju Indonesia Emas 2045.(red/toh)






























.md.jpg)






