3000 Pesepeda Meriahkan Gowes Jelajah Bojonegoro
Senin, 22 Desember 2025 11:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh pada bulan Oktober lalu masih menyisakan semangatnya. Pagi yang tenang di Kabupaten Bojonegoro mendadak berubah menjadi lautan manusia bersepeda. Kurang lebih 3.000 goweser dari berbagai penjuru Jawa Timur dan Jawa Tengah tumpah ruah di Stadion Letjend H. Soedirman untuk mengikuti gelaran Gowes Jelajah Bojonegoro (GJB), Minggu (21/12/2024).
Acara yang digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten (HJB) Bojonegoro ke-348 ini dihadiri langsung oleh Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah. Kehadiran duet pimpinan daerah bersama jajaran Forkopimda ini semakin membakar semangat para peserta sejak garis start.
Bupati Setyo Wahono, yang melepas langsung keberangkatan peserta, menekankan bahwa GJB bukan sekadar ajang keringat. Menurutnya, kegiatan ini adalah instrumen penting untuk mempromosikan potensi wisata sekaligus memutar roda ekonomi lokal.
"Gowes ini adalah sarana kita membangun budaya hidup sehat sekaligus memperkenalkan keelokan Bojonegoro kepada masyarakat luas. Jaga kebersamaan dan yang paling penting, utamakan keselamatan selama di jalan," pesan Bupati Wahono di sela-sela acara.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi panitia dan komunitas yang berhasil mendatangkan peserta dari 15 kabupaten/kota di Jawa Timur serta 3 daerah dari Jawa Tengah.

Para pesepeda melewati jembatan Sosrodilogo. Rute GJB sepanjang 26 kilometer, melewati berbagai landmark ikonik Bojonegoro. Aset: Istimewa
Ketua GJB, Tedjo Sukomo, menjelaskan bahwa rute sepanjang 26 kilometer dipilih secara khusus untuk memamerkan landmark ikonik Bojonegoro. Para peserta diajak melintasi Jembatan Sosrodilogo yang megah, Bendungan Gerak yang asri, hingga menyusuri tepian eksotis Sungai Bengawan Solo.
"Kegiatan ini selaras dengan semangat ‘Medhayoh’ yang diusung Pak Bupati. Kami ingin mengajak orang luar untuk datang, berkunjung, dan melihat sendiri keramahan serta potensi Bojonegoro," terang Tedjo.
Pantauan di lapangan menunjukkan antusiasme luar biasa saat peserta melintasi Jembatan Sosrodilogo. Banyak goweser yang memilih menepi sejenak untuk berswafoto dengan latar belakang aliran Bengawan Solo yang ikonik sebelum melanjutkan perjalanan menuju garis finish.
Setelah melintasi rute panjang mulai dari Desa Tulung, Mori, hingga Padang, ribuan peserta kembali ke titik akhir di Stadion Letjend H. Soedirman. Event ini sukses membuktikan bahwa Bojonegoro tidak hanya ramah bagi wisatawan, tetapi juga mampu menjadi magnet bagi komunitas olahraga di tingkat regional.(red/toh)































.md.jpg)






