Ada Tahlil dan Pengajian Khusus Tahanan di Polres Bojonegoro
Jumat, 26 Februari 2016 11:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Kota - Kepolisian Resor Bojonegoro memiliki program kerohanian bagi para tahanan yang mendiami ruang tahanan (rutan) Polres. Kegiatan tersebut berupa tahlil dan pengajian rutin setiap Kamis malam sekitar pukul 18.30 WIB di musola tahanan.
Selain diikuti oleh tahanan, kegiatan tahlil dan pengajian diikuti juga oleh petugas Polres Bojonegoro bagian SPKT, Sabhara, dan Humas. Saat ini rutan Polres dihuni sekitar 25 tahanan, terdiri 22 laki-laki dan 3 perempuan.
Menurut Kasubag Humas Polres Bojonegoro AKP Nugroho Basuki, kegiatan pengajian dan tahlil adalah untuk memberikan hak beribadah kepada seluruh tahanan. "Meski mereka merupakan tahanan, tapi mereka masih memiliki hak untuk beribadah," ujarnya kepada beritabojonegoro.com, Kamis (25/02) malam.
Nugroho melanjutkan, tujuan dari program tersebut juga sebagai upaya pembinaan mental kepada para tahanan agar mereka sadar dengan perbuatannya dan kembali ke jalan yang benar.
"Untuk memulihkan psikologi mereka yang mungkin sedang tertekan, setiap hari juga ada terapi healing yang diberikan agar para tahanan tidak depresi dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan," lanjutnya.
Sementara itu, para tahanan merasa senang dengan diadakannya kegiatan tersebut. Seperti diungkpkan MJK (45), tersangka kasus judi togel. Menurutnya, selama berada di ruang tahanan Polres Bojonegoro, dia merasa menjadi lebih baik, karena diberikan bimbingan kerohanian.
"Kalau di rumah, saya tidak pernah tahlil. Nah di sini diajak tahlil, saya merasa lebih tenteram," ungkapnya.
Hal senada diungkapkan RN (20), tersangka kasus narkoba. Dia mengaku senang dengan kegiatan di rutan Polres Bojonegoro. Hal itu membantunya lebih tenang, sebelum menjalani proses persidangan. "Di sini saya ternyata lebih dikenalkan agama. Dulu saya tidak peduli sama sekali," tuturnya.
Begitu pula disampaikan ATH (40), tersangka kasus pencurian burung. Menurut pengalamannya, situasi rutan Polres Bojonegoro sangat berbeda dengan ruang tahanan Polres lain yang pernah dia rasakan. Di dalam rutan Polres lain malah membuatnya tertekan.
"Dulu saya pernah juga di penjara, di sana saya diperlakukan kurang baik. Berbeda dengan di sini yang diberikan bimbingan ruhani agar kami sadar," tandasnya.
Kegiatan kerohanian di Polres Bojonegoro tersebut sudah berjalan kira-kira 7 bulan. Dan akan terus dilaksanakan untuk memberikan sedikit dorongan semangat untuk sadar kepada para tahanan. (pin/tap)