Kecelakaan di Perempatan Talun, Satu Pengendara Tewas
Jumat, 04 Maret 2016 11:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Sumberrejo - Kecelakaan maut kembali terjadi di Jalur Bojonegoro-Babat. Satu pengendara motor tewas setelah ditabrak motor lain dan dilindas truk. Peristiwa ini terjadi di perempatan Talun, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (04/03) dini hari. Korban meninggal diketahui bernama Moch Arifin (38), warga RT 01 RW 02 Desa Prayungan, Kecamatan Sumberrejo.
Menurut seorang saksi, Takim (21), warga Desa Talun, Kecamatan Sumberrejo, sebelum kecelakaan terjadi pada Jumat dini hari, sekira pukul 03.22 WIB, ada sepeda motor Honda Revo bernomor polisi S 5890 DF yang melaju cukup kencang dari arah timur ke barat. Motor Revo itu dikendarai korban Moch Arifin, warga Desa Prayungan.
Setibanya di perempatan Talun, tiba-tiba muncul sepeda motor Honda Vario warna merah bernomor polisi F 3392 NT dari arah selatan yang dikendarai Satrio Aji Pamungkas (16) yang berboncengan dengan Septa Angga Pritandu (17). Keduanya warga Dusun Peting RT 07 RW 05, Desa Sambongrejo, Kecamatan Sumberrejo. Kedua remaja melaju kencang hendak melintas ke arah utara.
"Pengendara Vario langsung menabrak pengendara Revo hingga terpental ke tengah jalan. Parahnya dari arah barat muncul kendaraan truk yang langsung menabrak pengendara Revo yang terkapar di aspal," tutur Takim saat dimintai keterangan petugas Polsek Sumberrejo.
Kapolsek Sumberrejo AKP Nur Sjeni saat dihubungi beritabojonegoro.com (BBC), membenarkan terjadinya kecelakaan tersebut. Dia mengungkapkan, pengendara motor Revo, Moch Arifin, tewas seketika di lokasi kecelakaan. Korban meninggal setelah disenggol truk setelah terpental dari motor yang ditabrak pengendara motor Vario.
"Jenazah korban langsung dikirim ke RSUD Sosodoro Djatikusuma untuk diperiksa. Kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Sementara kecelakaan ditangani oleh Unit Laka Lantas Pos Sumberrejo," ujarnya.
Nur Sjeni menambahkan, belakangan ini kecelakaan kerap melibatkan pelajar atau remaja. Menurutnya, hal itu terjadi karena kurangnya wawasan dalam keamanan keselamatan ketertiban dan kelancaran (kamseltibcar) dalam berlalu lintas. "Karena itu kepolisian melalui satlantas akan terus memberikan sosialisasi yang intensif terkait kamseltibcar berlalu lintas kepada pelajar," ucapnya. (lyn/tap)