Kisruh Kepengurusan TITD Hok Swie Bio Bojonegoro
Undangan dari Panitia Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro adalah Ilegal
Rabu, 16 Maret 2016 20:00 WIBOleh Vera Astanti dan Piping Dian Permadi
Oleh Vera Astanti & Piping Dian Permadi
Kota - Badan Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro, yang diwakili Gandhi Koesmianto alias Go Kian An, menyatakan keberatan dan menyatakan bahwa undangan dari Panitia Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro adalah ilegal dikarenakan Panitia Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro yang diketuai oleh Hadi Sugiarto dan Sekretaris Dwi Prayogo, dianggap tidak sah.
Selanjutnya Badan Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro meminta kepada Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro dan Ketua Pengadilan Negeri Bojonegoro untuk menghentikan kegiatan Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro, yang rencananya akan dilaksanakan tanggal 27 Maret 2016, yang diselenggarakan oleh Panitia Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro.
Keberatan dan permohonan untuk menghentikan kegiatan Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro tersebut, sesuai surat yang telah disampaikan kepada Kapolres Bojonegoro, Nomor 003/HSB/III/2016, tertanggal 14 Maret 2016 dan surat yang dikirimkan kepada Ketua Pengadilan Negeri Bojonegoro, Nomor 004/HSB/III/2016, tertanggal 14 Maret 2016.
Hari ini Rabu (16/03) bertempat di salah satu rumah makan yang terletak di Jalan Untung Suropati Bojonegoro, Gandhi Koesmianto alias Go Kian An, selaku Ketua Badan TITD Hok Swie Bio Bojonegoro, besama sekretaris, Ronald Hadi Wijaya dan Humas, Hindarto, mengundang awak media sekaligus menyampaikan rilis terkait keberatan tersebut.
Kepada awak media Go Kian An menjelaskan, bahwa berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2746 K/PDT/2015, yang juga dimuat dalam website informasi Putusan Perkara Perdata Mahkamah Agung RI (link terlampir : http://kepaniteraan.mahkamahagung.go.id/perkara/perkara_detail.php?id=af05cfc0-842e-142e-f500-30393332) pihaknya adalah pengurus yang sah menurut hukum dan menyatakan bahwa undangan dari Panitia Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro adalah ilegal.
Selain dianggap ilegal, perbuatan tersebut merupakan perbuatan melecehkan putusan perkara perdata Mahkamah Agung RI tersebut, dengan alasan Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro seharusnya dilaksanakan oleh pengurus yang sah menurut hukum. Sementara Panitia Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro yang diketuai oleh Hadi Sugiarto dan Sekretaris Dwi Prayogo, dianggap tidak sah.
Sementara Hari Widodo Rahmad alias Tan Tjien Hwat selaku pengurus yang dianggap tidak sah berdasarkan Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 2746 K/PDT/2015, ketika dikonfirmasi beritabojonegoro.com (BBC) terkait permohonan untuk menghentikan kegiatan Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro tersebut, mengatakan bahwa jika Go kian An melaporkan ke Pengadilan dan Polres itu adalah haknya dia.
“Namun sesuai periode pemilihan ketua yayasan setiap tiga tahun tetap dilaksanakan, karena ini pemilihan umat, sehingga umatlah yang memilih,” tegas Tan Tjien Hwat.
“Kalau Go Kian An mau mencalonkan sebagai pengurus, itu boleh. Karena Go Kian An pun umat, namun harus pemilihan juga. Umatlah yang memilih,” lanjut Tan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa sengketa kepengurusan TITD Hok Swie Bio Bojonegoro bermula sejak adanya gugatan yang diajukan kubu Gandhi Koesmianto alias Go Kian An, sesuai surat gugatannya yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bojonegoro pada 26 November 2013. Go Kian An melawan Hari Widodo Rahmad alias Tan Tjien Hwat dan kawan-kawan, sebagai para tergugat, yang masih menguasai aset milik TITD Hok Swie Bio, meski sudah tidak lagi menjabat sebagai pengurus TITD Hok Swie Bio.
Dalam pengadilan tingkat pertama, dalam pokok perkara, memutuskan bahwa gugatan penggugat Gandhi Koesmianto alias Go Kian An tidak dapat diterima. Selanjutnya penggugat mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi di Surabaya.
Dalam pengadilan tingkat banding, Pengadilan Tinggi memutuskan menerima permohonan banding dari pembanding (penggugat konpensi) dan membatalkan putusan Pengadilan Negeri Bojonegoro tanggal 10 Juli 2014 Nomor 39/Pdt.G/2013/PN Bjn, yang dimohonkan banding.
Pengadilan Tinggi di Surabaya, dalam pokok perkara mengabulkan gugatan penggugat Gandhi Koesmianto alias Go Kian An dan menyatakan sah Gandhi Koesmianto alias Go Kian An sebagai Ketua atau Pengurus terpilih Badan TITD Hok Swie Bio yang berkedudukan di Jalan Jaksa Agung Suprapto Nomor 125 Bojonegoro, sekaligus berhak atas obyek yang disengketakan.
Menanggapi putusan Pengadilan Tinggi, pihak Hari Widodo Rahmad alias Tan Tjien Hwat dan kawan-kawan mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung. Hasilnya, seperti yang dapat dilihat di website MA, amar putusan Mahkamah Agung Nomor Register 2746 K/PDT/2015, menyatakan menolak Kasasi yang diajukan pihak Hari Widodo Rahmad alias Tan Tjien Hwat dan kawan-kawan. (ver-ping/moha)