Kapolres: Konflik TITD Hok Swie Bio Jangan Sampai Ganggu Keamanan di Bojonegoro
Minggu, 20 Maret 2016 21:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Persoalan pelik yang terjadi dalam tubuh kepengurusan Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro, hingga hari ini, menyisakan kekhawatiran akan mengganggu kondisi stabilitas keamanan di Bojonegoro. Karena itu, Kepala Kepolisian Resor Bojonegoro meminta persoalan yang muncul bisa ditanggapi secara dewasa oleh semua pihak.
Kapolres AKBP Hendri Fiuser SIK MHum, mengatakan, akan mengupayakan jalur mediasi kepada kedua belah pihak yang bersitegang lantaran bakal diselenggarakannya Pemilihan Ketua TITD Hok Swie Bio Bojonegoro pada 27 Maret mendatang. Kepolisian akan mempertemukan pihak yang berkeberatan dan penyelenggara sebelum pemilihan dilaksanakan.
"Pertemuan itu sebagai upaya polisi. Sebisa mungkin polisi akan menjembatani persoalan yang muncul dari kedua pihak agar tidak menimbulkan konflik," ujar Kapolres kepada beritabojonegoro.com, Sabtu (19/03) malam.
Kapolres yang sudah bertugas selama 11 bulan di Bojonegoro itu, mengungkapkan, pihaknya tidak ingin konflik antara sesama umat Tridharma berdampak serius pada stabilitas keamanan di Kabupaten Bojonegoro. "Pihak yang berkonflik harus segera ditemukan. Jangan sampai karena segelintir persoalan, mereka berkonflik, Bojonegoro menjadi tidak aman," tegas AKBP Hendri Fiuser.
Baca berita: Undangan Pemilihan Ketua Konflik, Polres Bakal Panggil Kedua Pihak
Bagaimana pun, lanjut Hendri, dalam perseteruan ini masih ada proses hukum yang sedang berjalan. Pihaknya memandang perlu mendapat penjelasan mengenai dasar penyelenggaraan pemilihan ketua TITD yang memunculkan keberatan pihak lain. Dalam hal ini, ketua yang sah Badan Tempat Ibadat Tri Dharma (TITD) Hok Swie Bio Bojonegoro.
"Untuk masalah izin Polres memang tidak bisa melarang, seluruhnya menjadi urusan internal mereka dan Bakesbangpollinmas. Namun dari sisi keamanan menjadi tanggung jawab Polres selaku aparat keamanan," tutur Hendri.
Kapolres yang meraih gelar terbaik Adimakayasa Akpol 97 itu menuturkan, pihaknya tidak ingin karena konflik ini menjadikan Bojonegoro tidak aman. Ia menegaskan, aparat akan menindak tegas siapa saja yang membuat Bojonegoro menjadi tidak aman.
"Kalau ada potensi konflik yang membuat Bojonegoro tidak aman, itu menjadi kewajiban saya untuk menindak lanjuti," pungkasnya. (lyn/tap)