Hasil UKG 2015
8.458 Guru di Bojonegoro Tidak Kompeten
Selasa, 22 Maret 2016 17:00 WIBOleh Mulyanto
Oleh Mulyanto
Kota - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro tampaknya harus membenahi kualitas tenaga pendidik atau guru di wilayahnya. Sebab, lebih dari 65 persen guru di Bojonegoro dinilai belum kompeten. Mereka tidak lulus Uji Kompetensi Guru (UKG) yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun lalu.
Menurut data hasil UKG dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, dari 12.958 guru yang mengikuti Uji Kompetensi, hanya 4.500 orang yang memenuhi standar. Sedangkan sisanya, sebanyak 8.458 guru, tidak mencapai nilai standar. Padahal standar nilai yang dipatok Kemendikbud hanya 55.
Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro Hanafi, mengatakan, saat lihat hasil UKG dirinya sempat kaget. Padahal, semula dia yakin banyak guru di Bojonegoro yang bakal lulus uji kompetensi. "Saat saya tanya sebagian guru mengaku sudah siap melaksanakan UKG secara online, namun tidak tahu apa penyebab banyaknya guru yang tidak memenuhi standar," tuturnya kepada beritabojonegoro.com, Senin (21/03) kemarin.
Hanafi menjelaskan, guru yang belum memenuhi standar nilai tersebut berasal dari semua jenjang, mulai TK hingga SMA/SMK. Meski banyak guru yang tidak lulus, nilai rata-rata UKG saat ini lebih bagus dibanding sebelumnya. Pada 2014 nilai rata-rata UKG hanya 45,18, sedangkan UKG 2015 nilai rata-ratanya mencapai 51,31.
Dia menambahkan, para guru yang nilainya dibawah standar tersebut diwajibkan mengikuti pendidikan dan latihan (diklat) lagi. Tahun ini, ada 90 guru yang akan dikirim ke LPMP untuk melakukan diklat. Diklat bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru. (mol/tap)