Timur Budiraja, Penyair dari Bojonegoro
Kemajuan Bangsa Dilihat dari Karya Sastranya
Minggu, 17 April 2016 20:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
SASTRA menjadi bagian penting dalam sejarah sebuah bangsa. Melalui sastra dapat dilihat bagaimana sebuah kebudayaan dalam masyarakat berkembang.
Salah satu penyair nasional dari Bojonegoro, Timur Budiraja menuturkan, melalui sastra akan mudah mengenal latar lingkungan di mana seseorang dibesarkan, tempat tinggal, kebudayaan lokal, serta lingkungan kebudayaannya.
"Kemajuan berpikir suatu bangsa dapat dilihat dari karya-karya sastranya. Sebab, sastra sendiri bagian integral dari kebudayaan," ujarnya.
Misalnya saja, tuturnya, kita mengenal pernikahan yang dijodohkan identik dengan zamannya Siti Nurbaya. Siti Nubaya sendiri merupakan roman karya Marah Rusli yang diterbitkan pada tahun 1922. Contoh lagi, kenapa Bulan Sastra dipilih 28 April? Ternyata tanggal itu bertepatan dengan kematian seorang penyair terkenal bernama Chairil Anwar.
"Budaya kearifan lokal Bojonegoro bisa dilihat melalui cara pandang sastra, misalnya ditunjukkan atau ditonjolkan melalui puisi," tandas Timur.
Karena itu, dia menyarankan, generasi muda harus membaca dan menulis karya sastra. Tidak harus menjadi sastrawan, tetapi untuk mengasah dan mempertajam kepekaan batin sebagai manusia. Selain itu memperkarya perbendaharaan kata dan menyelami bahasa untuk menjadi bangsa yang cerdas.
"Sastra menjadi penting untuk digeluti karena seperti yang diucapkan oleh Umar Bin Khotob bahwa ajarkanlah sastra kepada anak-anakmu agar hati mereka lembut dan agar mereka yang pengecut menjadi pemberani," pungkasnya. (ver/tap)