Melihat Potensi Kedung Asin di Kecamatan Sugihwaras
Rembesan Minyak Mentahnya Mulai Tarik Perhatian Wisatawan
Minggu, 01 Mei 2016 18:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Sugihwaras - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro saat ini tengah gencar-gencarnya mengangkat setiap potensi yang dimiliki daerahnya demi kesejahteraan masyarakat sekitar. Salah satu yang menjadi fokus adalah sektor pariwisata.
Berbicara potensi wisata, di wilayah Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, terdapat satu lokasi, yang kata warga, pantas mendapat perhatian pemerintah kabupaten. Satu lokasi itu adalah Kedung Asin di Dusun Nglantung, Desa Drenges, Kecamatam Sugihwaras. Di lokasi tersebut terdapat fenomena alam, yakni rembesan minyak tanah di bebatuan.
Selain fenomena alam rembesan minyak tanah, rupanya Kedung Asin juga menawarkan pemandangan alam yang cukup indah di sepanjang aliran sungai. Kanan kirinya diapit tebing dengan pesona tanaman hijau. Pemandangan itu makin tampak selaras dengan tanaman jagung yang sengaja ditanam masyarakat sekitar di pinggiran sungai.
Kalau kita pernah berkunjung ke air terjun Kedung Maor di Kecamatan Temayang, sepertinya pesona Kedung Asin tak kalah menarik. Ditambah lagi ada fenomena alam rembesan minyak tanah yang sudah terjadi puluhan tahun lalu. Fenomena ini yang mungkin mampu menarik perhatian wisatawan berkunjung ke Kedung Asin.
Baca berita: Dulu Dimanfaatkan Untuk Menyalakan Lampu Teplok
Menurut Arik Herlinda (22), seorang warga Dusun Nglantung, Desa Drenges, Kecamatam Sugihwaras, lokasi Kedung Asin layak dikembangkan sebagai obyek wisata karena pemandangan alamnya lumayan bagus. ''Kalau di sini namanya WBL, Mas. Wisata Bahari Lantung,'' ujarnya sambil bercanda saat menemani beritabojonegoro.com melihat rembesan minyak tanah di Kedung Asin, Sabtu (30/04) kemarin.
Arik sapaan akrabnya, merupakan salah satu contoh remaja di Dusun Nglantung yang peduli terhadap perkembangan potensi desanya. Ia senang jika ada tindakan lebih lanjut mengenai potensi wisata di daerahnya.
Kecamatan Sugihwaras, sendiri jaraknya sekitar 35 kilometer dari pusat Kota Bojonegoro. Perjalanan ke desa ini, jika naik sepeda motor dari Kota Bojonegoro butuh waktu satu jam. Dari arah kota menuju perempatan Kecamatan Balen, belok ke kanan atau arah selatan menuju Kecamatan Suko Sewu, dan selanjutnya Kecamatan Sugihwaras.
Untuk menuju Desa Drenges masih harus menempuh jarak sekitar 10 kilometer ke arah timur dari Kantor Kecamatan Sugihwaras. Kondisi jalan tergolong lumayan baik, meski ada beberapa kerusakan karena paving yang bergelombang.
Bagi yang belum pernah ke Desa Drenges memang harus banyak bertanya saat di perjalanan. Karena ada beberapa pertigaan tidak dilengkapi petunjuk arah yang jelas.
Kepala Dusun Nglantung Sugiyanto, menuturkan, pada setiap akhir pekan lokasi Kedung Asin banyak dikunjungi para remaja. Mereka kebanyakan ingin melihat rembesan minyak tanah dan sekadar mengabadikan foto di sana.
"Kalau sedikit masuk ke hutan sana, ada pula bumi perkemahan yang biasanya dimanfaatkan oleh pelajar, karena tidak jauh dari sini ada sumber air," ujarnya sambil tangannya menunjuk ke arah hutan.
Ia menuturkan, nama Kedung Asin sendiri diperoleh dari mata air yang rasanya asin dan berada tidak jauh dari lokasi tersebut. ''Zaman dahulu warga bahkan memproduksi garam di sekitar kali karena air di sana asin, kalau sekarang sudah tidak lagi,'' imbuhnya.
Ia menambahkan, sebentar lagi warga sekitar akan melakukan kerja bakti di sekitar lokasi Kedung Asin agar terlihat lebih bersih. Menurutnya, saat ini pemerintah desa telah merancang pembangunan gapura di setiap dusun.
''Di sini sebentar lagi juga akan digunakan sebagai jalur adventure trail dalam rangka HUT Bhayangkara pada Mei mendatang,'' pungkasnya. (pin/tap)