Pelepasan dan Penerimaan Dokter Internship
53 Dokter Internship Siap Bertugas di Bojonegoro
Selasa, 07 Juni 2016 21:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Kota-Sebanyak 53 dokter yang melakukan internship di Kabupaten Bojonegoro, mulai hari ini Selasa (07/06) pagi secara resmi berakhir. Acara pelepasan dilaksanakan di Ruang Pertemuan Rumah Dinas Bupati Bojonegoro.
Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr. Sunhadi dalam laporannya menyampaikan bahwa pelepasan sejumlah 53 dokter. Awalnya memang 54, namun satu orang tidak menyelesaikan internship. Yang selesai 53 dokter dan yang akan memulai kerja hari ini ada sekitar 49 dokter. Mereka akan menempati tiga wahana yakni RSUD Sumberejo dengan Puskesmas Baureno. RSUD Sosodoro dengan Puskesmas Kalitidu dan RSIM Sumberejo dengan Puskesmas Kanor . Ditambahkan oleh Sunhadi, untuk dokter yang sudah setahun akan digantikan. Dimulai tanggal 7 Juni 2016 sampai 6 Juni 2017 dengan prosentase 8 bulan di RS dan 4 bulan di Puskesmas.
Sesuai laporan Kepala Dinas Kesehatan dilanjutkan dengan penyampaian kesan dan pesan oleh 3 orang perwakilan yang diawali dari dr Rijal Firmansyah. Perwakilan dari wahana barat ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Pemkab Bojonegoro yang telah memberikan kesempatan dan wahana yang cukup lengkap.
Kemudian ada dr. Cahya Firly Nanda menyatakan Fenomena KIS yang diberikan oleh pemerintah membawa dampak salah satunya adalah ditengarai meningkatnya kunjungan UGD. Yang mencengangkan bahwa pemahaman masyarakat Bojonegoro yang sakit flu, batuk, pileg dan gatal mereka cenderung langsung ke UGD. Padahal seharusnya mereka dilayani di Puskesmas. "Pemahaman masyarakat harus diluruskan, bahwa betapa pengetahuan sangat mutlak diberikan kepada masyarakat agar tidak terjadi ketimpangan," kata dr Firly menandaskan.
Perwakilan ketiga adalah dr. Baskoro. Dalam pesan kesannya, dia menyampaikan tentang fasilitas kesehatan agar ditingkatkan. Karena banyak fasilitas yang dinilai belum memadai. Dokter Baskoro dalam kesempatan ini menyampaikan pula tentang insentif bagi petugas kesehatan utamanya yang internship untuk mendapat perhatian juga dari pemerintah. "Fasilitas kesehatan agar dilengkapi khusunya ruangan yang overload dan obat obatan yang terkadang terlambat," kata dia.
Sementara itu dr. Herlin Ferliana dari IDI Jatim menyampaikan bahwa di Jatim ada 291 dokter yang disebar di Jatim, dan internship adalah wahana untuk mengasah kompetensi yang dimiliki. Yang kedua mesi dokter internship, namunmereka adalah sudah sama dengan pegawai, jadi harus mengikuti aturan yang berlaku. Yang ketiga adalah khusus Jatim, dokter internship ini bisa ditugaskan di Puskemas. Saya berharap kesempatan ini agar menjadi media yang tepat mengasah ketrampilan dan menyesuaikan serta menghormati lingkungan," kata dia.
Kang Yoto menyampaikan rasa bahagianya karena kehadiran para dokter ini. Mereka memberi makna, utamanya peningkatan segi layanan. Dicontohkan, dari sisi infrastruktur kesehatan jumlah bed sekarang sudah mengalami penambahan. Sedangkan kejadian overload diakibatkan oleh meningkatnya kesadaran masyarakat.
"Kesadaran meningkat harus diikuti dengan peningkatan pemahaman masyarakat, maka tak akan terjadi overload. Yang harus dipahami bahwa banyak penerima jaminan kesehatan yang mencoba bagaimana mendapatkan layanan kesehatan," kata Suyoto. (her/moha)