Perempuan Anti Korupsi
Ketua DPRD Sarankan Agar Libatkan Istri Pejabat
Rabu, 15 Juni 2016 13:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
Kota - Gerakan anti korupsi di Bononegoro kian digalakkan. Pada diskusi Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang diselenggarakan IDFoS, Ketua DPRD Bojonegoro, Mitroatin, menyarankan agar gerakan anti korupsi agar melibatknn istri-istri pejabat.
"Hal ini supaya gerakan anti korupsi menjadi agenda masif. Sehingga dampaknya juga lebih dahsyat," tutur Mitroatin, Rabu (15/06).
Bertempat di salah satu ruang di gedung Bakesbangpolinmas, dia mendukung sepenuhnya gerakan yang dimotori oleh perempuan-perempuan di kota ledre itu. Sebab menurut hematnya sosok perempuan berperan vital pada terjadi atau tidaknya tindakan koruptif.
Keynote speaker diskusi yang diikuti oleh mayoritas perempuan itu, Saiis Sulitoh, mengatakan bahwa tindakan koruptif banyak sekali terjadi di sekitar kita. Misalnya menyerobot antrian, mengurus berkas menggunakan calo, serta mencontek teman saat ulangan.
Peran penting permpuan dalam pencegahan korupsi, lanjut dia, bisa dimulai pada kehidupan rumah tangga. Hal paling sederhana yang bisa dilakukan, bagi istri pegawai, adalah dengan hati-hati membelanjakan uang suami. Sehingga istri harus cermat menerima penghasilan suami.
"Survei dari KPK tahun 2015 di Solo, 32 persen istri membelanjakan uang suami tanpa mengetahui asal muasalnya, tandas perempuan berjilbab itu.
Hadir pada forum tersebut Ketua Bhayangkari, Kohati, P3A, KPA, Dharma Wanita, IWAPI, IPNU, Fatayat, KPI, serta perwakilan dari BEM kampus-kampus yang ada di Bononegoro. (rul/moha)