BPBD Bojonegoro Petakan 86 Desa Berpotensi Kekeringan
Jumat, 15 Agustus 2025 15:00 WIBOleh Tim Redaksi
Bojonegoro - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah melakukan pemetaan wilayah yang berpotensi mengalami kekeringan. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa terdapat 86 desa di 12 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Heru Wicaksi, mengatakan bahwa potensi wilayah yang terdampak kekeringan cenderung mengalami penurunan dibandingkan tahun 2024. Pada tahun 2024, terdapat 93 desa di 24 kecamatan yang terdampak kekeringan, sedangkan pada tahun 2025 ini menurun menjadi 86 desa di 12 kecamatan.
"Saat ini kami sudah mempersiapkan langkah antisipasi kekeringan, termasuk ketersediaan 1.248 tangki berkapasitas 5.000 liter," kata Heru, Jumat (15/08/2025)
Adapun rincian 86 desa itu adalah di Kecamatan Sugihwaras dengan 8 desa, Kecamatan Trucuk dengan 5 desa, Kecamatan Ngasem dengan 11 desa, Kecamatan Bubulan dengan 3 desa, Kecamatan Kepohbaru dengan 19 desa, dan Kecamatan Balen dengan 8 desa. Selain itu, terdapat juga Kecamatan Dander dengan 2 desa, Kecamatan Margomulyo dengan 5 desa, Kecamatan Kasiman dengan 2 desa, Kecamatan Tambakrejo dengan 7 desa, Kecamatan Sumberejo dengan 19 desa, dan Kecamatan Kedewan dengan 4 desa.
BPBD Bojonegoro juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk memantau kondisi kekeringan di wilayah tersebut. Selain itu, Pemkab Bojonegoro juga telah meluncurkan program pembangunan instalasi perangkat air hujan di beberapa titik desa prioritas kekeringan.
"Program ini bertujuan untuk mengurangi kesulitan air pada saat musim kemarau," kata Heru.
Heru melanjutkan, puncak kekeringan sendiri diprediksi terjadi pada bulan Agustus hingga September.
Dengan langkah antisipasi yang telah disiapkan, BPBD Bojonegoro berharap dapat mengurangi dampak kekeringan di wilayah berpotensi mengalami kekeringan tersebut dan membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih.(red/toh)