Selama Kemarau, Pemanfaatan Air di 380 Embung Perlu Dijaga
Jumat, 24 Juni 2016 14:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Kota - Saat ini terdapat 380 embung yang tersebar di 28 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bojonegoro. Embung-embung ini dibangun sebagai cadangan air bagi warga masyarakat saat musim kemarau. Mengingat kebutuhan air saat musim kemarau semakin meningkat, maka pemanfaatan air embung harus dijaga.
Menurut Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro Edi Susanto, dibangunnya embung bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan air saat musim kemarau. Karena itu air embung tidak boleh dipompa dengan mesin. "Untuk mengantisipasi air habis, pengambilan air hanya diperbolehkan menggunakan ember," ujarnya, Jumat (24/06).
Selain itu, Dinas Pengairan juga melarang pemanfaatan air untuk pertanian warga. Saat musim kemarau, hampir seluruh wilayah Bojonegoro mengalami kekeringan, dan air embung sangat penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga, seperti mandi, memandikan ternak, mencuci, juga lainnya.
Edi menambahkan, rencananya masih terus dibangun beberapa embung lagi. Agar saat kemarau panjang masyarakat tidak susah mencari air. Beberapa lahan untuk membangun embung merupakan tanah pemberian sukarela masyarakat.
"Rata-rata setiap embung dapat menampung 5.000 sampai 10.000 meter kubik air hujan atau sumber mata air. Jadi diharapkan dengan kapasitas air tersebut mampu memenuhi kebutuhan warga sekitar," imbuhnya. (mol/tap)