Waspadai Peredaran Daging Ayam Berformalin
Selasa, 28 Juni 2016 15:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Kota - Masyarakat kini harus waspada saat membeli dan mengonsumsi daging ayam. Pasalnya, tidak semua ayam yang dijual higienis dan layak konsumsi. Bisa jadi yang dijual adalah ayam mati kemarin (tiren) atau ayam berformalin. Kalau daging ayam itu sudah bercampur dengan daging ayam sehat yang disembelih, pembeli sulit membedakan.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro Catur Rahayu, mengatakan, memang belakangan ini belum ada temuan tentang praktik pencampuran daging ayam model itu. Namun masyarakat perlu waspada dan berhati-hati.
"Menjelang Lebaran biasanya banyak oknum yang menjual daging dengan harga murah dan dicampur bahan kimia. Kalau memang ada yang menemukan, silakan dilaporkan ke Dinas Peternakan," tegasnya, Selasa (28/06).
Catur menambahkan, pihaknya saat ini tengah fokus memantau peredaran daging sapi dan daging ayam. Selama Ramadan dan jelang Hari Raya Idul Fitri tingkat peredaran daging sapi dan ayam terus meningkat seiring bertambahnya permintaan pasar. Kondisi ini perlu pemantauan dan pengawasan ekstra.
"Beberapa minggu lalu kami menemukan daging sapi di pedagang bakso yang menggunakan borak. Pedagang bersangkutan langsung kami surati agar tidak diteruskan," pungkasnya. (mol/tap)
*) Foto petugas gabungan memantau peredaran mamin di pasar Malo