Budi Ahda, Sosok Guru dan Penulis Buku
Berbagi itu Lebih Utama
Senin, 11 Juli 2016 18:00 WIBOleh Nasruli Chusna
Oleh Nasruli Chusna
MENJALANKAN banyak peran dalam satu waktu tidaklah gampang. Butuh energi dan semangat prima guna menjalankan tugas yang diemban. Jadi inspirasi tersendiri jika ada sosok pemuda yang memenuhi kriteria-kriteria itu.
Seorang pemuda dari Kelurahan Sumbang, Kecamatan Kota Bojonogoro, Ahmad Budi Ahda, merupakan salah satu sosok yang bisa kita jadikan inspirasi. Sebab dia merupakan salah satu pemuda produktif di Bojonegoro. Pada usia yang masih berkepala dua, dia telah menelurkan beberapa buku. Kebanyakan buku karyanya, saat ini, bernafaskan buku-buku remaja. Terutama buku-buku motivasi dan pengembangan diri.
Sepulang dari Kairo, Mesir, pada tahun 2010, dia telah menulis dan menerbitkan buku-bukunya sendiri. Buku-buku karyanya antara lain, Panduan Ringkas Mahir Bahasa Arab, Mengapa Ada 2 Idul Fitri dan 2 Awal Ramadan, Jawaban atas Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, dan Selamatan, Penjelasan Tentang Perbedaan Pedapat dalam Islam, dan 7 Sifat Remaja Hebat (2 jilid).
"Mengenai lama menulis itu tergantung tema. Buku yang terbaru tentang 7 Sifat Remaja Hebat, naskahnya saya selesaikan kurang dari 2 bulan," kata Ahda, sapaan akrabnya, ketika ditemui beritabojonegoro.com (BBC).
Selain sibuk menulis dia juga menjadi pengajar Bahasa Arab di SMP Negeri 2 Bojonegoro. Hal itu dilakukannya dengan antusias, meski belum berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kata dia, mendermakan diri untuk dunia pendidikan merupakan pesan dari guru-guru di pesantrennya dulu. Dia menempuh pendidikan tingkat SLTA di Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.
Selama di pesantren itulah dia dapat menguasai Bahasa Arab dan Inggris. Sehingga pada tahun 2003, dia terpilih mengikuti pelayaran lintas budaya yang disponsori oleh Encommpasstrust di Kepulauan Canary, Spanyol. Di samping itu juga berkesempatan mengunjungi beberapa kota di dunia seperti London, Amsterdam, Paris, dan Singapura.
"Bagi saya itu semua hanya bonus. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa berbagi. Terutama dengan ilmu yang kita pernah pelajari di pondok maupun di kampus," imbuh pemuda yang juga menjalani beberapa bisnis itu.
Pada bidang usaha Ahda kini menjalankan beberapa usaha, di antaranya depo isi ulang, kuliner, percetakan dan penerbitan. Bagi dia, meski sudah bekerja, dunia usaha tidak boleh diabaikan. Sebab wirausaha dapat membuat orang lebih kreatif, inovatif dan mandiri. (rul/tap)