Jembatan Trucuk Dibangun, Operator Perahu Terancam Kehilangan Pekerjaan
Sabtu, 23 Juli 2016 18:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Kota - Pembangunan jembatan penghubung Kecamatan Trucuk dengan Kecamatan Bojonegoro Kota saat ini sudah berjalan. Namun beberapa penambang atau operator perahu penyeberangan merasa resah, khawatir kehilangan pekerjaan. Sebab dari jasa penyeberangan perahu lah mereka bisa mendapatkan uang untuk kehidupan sehari-hari. Dengan adanya jembatan, tentu saja jasa penyebarangan tidak diperlukan lagi.
Seperti yang diungkapkan Agus (26), operator penyeberangan perahu di tambangan Ledok Kulon. Dia mengeluhkan sulitnya mencari pekerjaan, sementara hingga saat ini bekerja sebagai operator perahu adalah satu-satunya mata pencahariannya. Kalau jembatan Trucuk jadi, pekerjaannya terancam berhenti.
"Sementara penambang perahu di wilayah ini tidak hanya di Ledok. Total kira-kira sampai di tambangan Taman Bengawan Solo (TBS), ada 8 penambang penyebrangan perahu,” katanya mengkhawatirkan nasid dirinya dan juga kawan-kawannya seprofesi.
Sementara secara terpisah Camat Trucuk Suwignyo saat dihubungi wartawan beritabojonegoro.com (BBC) melalui telepon mengatakan bahwa saat ini Pemerintah Kecamatan sedang melakukan pendataan operator perahu yang kena dampak pembangunan jembatan. Dia mengatakan, mungkin nanti ada kompensasi dari Pemerintah Kabupaten.
"Usai pendataan nantinya akan diserahkan ke dinas dan instansi terkait untuk didata keahliannya. Mungkin operator bisa diberikan pelatihan wirausaha atau bantuan modal untuk mulai usaha,” kata dia.
Suwignyo menambahkan, dirinya akan berusaha mencarikan solusi terhadap operator perahu ini. Sebab mereka juga masyarakat Trucuk yang harus dipedulikan nasibnya. (mol/moha)