Tampil Cantik, Lukis Hendi Mulai Digemari
Rabu, 14 September 2016 11:00 WIBOleh Linda Estiyanti
Oleh Linda Estiyanti
Kota - Wanita memang selalu identik dengan keindahan. Berbagai pilihan perawatan (treatment) maupun gaya selalu bisa dilakukan untuk memperindah dan mempercantik pesona yang ada pada diri wanita. Salah satunya melalui kebiasaan lukis hendi ini, dimana dapat menjadikan penampilan wanita semakin cantik dan terlihat semakin indah.
Menjadi cantik, memang selalu butuh pengorbanan. Seperti itulah kiranya yang tergambar dari kegiatan ritual wanita pada umumnya. Tak jarang wanita rela duduk berjam-jam dan menahan pegal atau efek tidak nyaman lainnya demi tampil cantik. Salah satunya, dengan cara menambahkan lukisan hendi pada tangan maupun bagian tubuh lainnya.
Salah satu pelukis hendi, Diah Prastiwi (35), asal Pekalongan, kepada beritabojonegoro.com menjelaskan bahwa hendi adalah sebuah seni melukis pada bagian tubuh. Hasil gambaran hendi juga menyerupai tato. Namun, gambaran pada hendi lebih halus dan motifnya tidak setebal gambaran pada tato. Letaknya pun bisa di punggung, badan, leher, kaki maupun tangan. "Hampir mirip dengan tato, hanya motifnya lebih halus. Dan kebanyakan juga mintanya gambar di tangan," ujarnya.
Diah menerangkan bahwa hendi dibuat langsung dengan trik menggambar di bagian tubuh yang dimaksud. Ia mengaku untuk menyelesaikan satu gambaran hendi pada satu tangan ia membutuhkan waktu 30-60 menit. Semuanya bergantung pada motif dan permintaan pelanggan. "Ada yang minta satu warna, dua bahakan tiga warna. Ada juga yang minta ditambah glitters, ada juga yang tidak pakai glitters," tutur perempuan yang sudah melukis Hendi sejak tiga tahun itu.
Diah menjelaskan bahwa belakangan ini permintaan untuk melukis hendi terus meningkat. Peningkatan itu terjadi menjelang musim pernikahan atau acara-acara adat sejenisnya. Dalam hari-hari normal Diah menerima permintaan 1-2 orang untuk dilukis. Sedangkan pada musim nikah seperti ini bisa lebih dari 4 orang dalam sehari. "Seperti musim-musim ini, bisa lebih dari 4, terkadang saya batasi 4 dalam sehari, agar tidak terlalu lelah," ungkapnya.
Untuk satu karya hendi biasa, Diah menghargainya 15-30 ribu. Sementara untuk karya hendi untuk pengantin atau adat sebesar 150-300 ribu rupiah, bergantung pada bagian yang dilukis, jenis motif dan bahan yang digunakan. "Berbeda bahan berbeda harga, karena obatnya ini ada yang tahan untuk sebulan dan ada juga yang hanya seminggu," tuturnya.
Mengenai efek samping hendi, Diah menjelaskan bahwa efek hendi ini ringan. Orang dengan kulit sensitif biasanya mengalami efek panas dan agak gatal. "Reaksi langsung itu reaksi normal. Biasanya terjadi pada orang dengan golongan darah B. Sementara bagi yang tidak cocok, efeknya terjadi keesokan harinya. Namun masih tergolong efek yang ringan bisa sembuh dengan sendirinya," jelas Diah.
Salah satu pengguna hendi, Anggit (23), mengatakan bahwa ia baru pertama kali menggunakan hendi. Mulanya ia khawatir dengan efek samping yang terjadi, namun setelah melihat temannya yang dilukis hendi dan tidak apa-apa, kemudian ia menyukainya. "Ya awalnya takut, lihat hasil hendi teman kok bagus dan tidak ada efek. Lalu saya minta gambar. Saya merasa seperti panas dan gatal awalnya tapi kemudian hilang dengan sendirinya," kata Anggit. (lyn/kik)