Final Turnamen Voly di Soko Sempat Diwarnai Kericuhan
Rabu, 14 September 2016 23:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Tuban - Final Turnamen Bola Voly dalam rangka peringatan HUT RI Ke 71 di Desa Sokosari Kecamatan Soko Kabupaten Tuban Rabu (14/09/2016) malam ini sempat diwarnai kericuhan oleh penonton. Ratusan penonton yang kecewa terhadap pertandingan melemparkan botol minuman ke tengah lapangan. Mereka juga membakar spanduk gambar Anggota DPR RI di lapangan yang menjadi sponsor kegiatan.
Keributan dari para penonton tersebut bermula saat permainan final putra antara tim RSM Kalitidu (Kabupaten Bojonegoro) melawan tim Bulu Gede Kecamatan Grabagan (Tuban) baru dimulai set pertama sekitar pukul 21.30 WIB.
Meski babak final, namun permainan berjalan tidak seimbang. Penonton menengarai karena para pemain tim RSM Kalitidu adalah hasil bon atau sewa pemain - pemain berkualitas. Sedangkan pemain tim Bulu Gede Grabagan adalah pemain lokal. Sehingga terjadi ketidak seimbangan yang menguntungkan RSM Kalitidu dan merugikan Bulu Gede.
“Iya, yang dari Bojonegoro pemainnya ngebon, sedangkan dari Bulu (pemainnya) lokalan. Jadi penonton tidak puas," ujar Asrul, salah satu penonton.
Kekecewaan penonton memuncak saat skor pertandingan berbeda jauh, yakni 18 - 6 untuk keunggulan RSM Kalitidu Bojonegoro. Akhirnya penonton saling lempar botol ke tengah lapangan. Bahkan karena saking kesalnya, mereka sampai membakar spanduk bergambar anggota DPR RI yang ada di dalam lapangan.
"Baru mulai satu set, lha kita kira kedua - duanya pemain bon. Lha ini nggak, skor sampai 18-6. Padahal sudah bayar mahal ini tiketnya," lanjut Asrul.
Hal senada diungkapkan penonton lain, Mustakim. Menurutnya para penonton kecewa karena di partai final permainan salah satu tim kurang memuaskan.
“Penonton kecewa karena pemain Bulu Gede mainnya kurang enak. Lha sedangkan musuhnya (RSM Kalitidu) ini atlet - atlet," jelasnya.
Selanjutnya para penonton yang berbuat keributan di lapangan berhasil diredam oleh jajaran keamanan dari Koramil, Polsek serta Panitia penyelenggara. Setelah keadaan kondusif permainan akhirnya kembali dilanjutkan pada sekitar pukul 22.15 WIB.
Sementara itu, Kapolres Tuban AKBP Fadly Samad SH memberikan keterangan kepada beritabojonegoro.com (BBC) mengenai kronologi kericuhan tersebut. Kapolres membenarkan bahwa keributan terjadi karena kekecewaan penonton. Sebab, sebagaimana saat di pertandingan sebelumnya, semestinya kedua tim yang bertanding dalam laga final tersebut rencananya menerjunkan atlet sewaan dari pemain Pro Liga tingkat nasional. Nah, ternyata pemain sewaan Bulu Gede tidak datang hingga waktu permainan dimulai. Sementara dari RSM Kalitidu sudah datang, Akhirnya tim Bulu Gede terpaksa menerjunkan pemain lokal yang akhirnya terjadi ketidakseimbangan dalam pertandingan.
“Pemain Pro Liga sewaan Bulu Gede ini terlambat datang karena terjebak macet. Sehingga saat tiba waktu pertandingan, mereka belum datang, Tim Bulugede terpaksa menerjunkan pemain lokal. Penonton kecewa karena permainan tim Bulugede tidak memuaskan,” kata Kapolres AKBP Fadly Samad.
Saat berita ini ditulis, pertandingan sudah dimulai kembali, sebab pemain sewaan tim Bulu Gede sudah tiba. Puluhan ribu penonton duduk tenang menyaksikan pertandingan yang sudah mereka nanti-nantikan. “Pertandingan sudah berjalan kembali dengan aman dan kondusif,” terang AKBP Samad. (pin/moha)