Buntut Dihapusnya Pencak Silat di Porkab Bojonegoro 2016
IPSI Bojonegoro Layangkan Surat Keberatan Kepada Pengurus KONI
Sabtu, 15 Oktober 2016 14:00 WIBOleh Piping Dian Permadi
Oleh Piping Dian Permadi
Bojonegoro Kota - Akhirnya IPSI sepakat menyatakan sikap dengan melayangkan surat kepada pengurus KONI Bojonegoro terkait dibatalkanya Pertandingan Cabor Silat. Setelah pada Jumat (14/10/2016) kemarin kedatangan para pengurus IPSI Bojonegoro di kantor KONI tidak ditemui satu pun pengurus KONI Bojonegoro.
Baca berita: Cabor Pencak Silat Batal Dipertandingkan pada Porkab 2016
Pernyataan sikap tersebut dikirim melalui surat bernomor: 117/IPSI-Kab/BJN/X/2016, tertanggal 14 Oktober 2016. Perihal surat tentang Pernyataan Sikap Pengurus IPSI Bojonegoro yang ditujukan Kepada Ketua KONI Kabupaten Bojonegoro, dengan tembusan Bupati Bojonegoro, Kapolres Bojonegoro, Ketua DPRD, KONI Jatim, dan KONI Pusat.
Pernyataan sikap itu ditandatangani oleh Wakil Ketua IPSI Bojonegoro Agus Imam Mukhtasom dan Sekretaris Sasmito Anggoro. Ada 11 poin pernyataan sikap yang tertulis dalam surat tersebut. Berikut isi surat pernyataan sikap IPSI Bojonegoro.
Bersama ini kami sampaikan kepada Ketua KONI dan jajaran Pengurus KONI Bojonegoro, serta Ketua Panitia Porkab (Pekan Olahraga Kabupaten) Bojonegoro terkait hasil rapat Pengurus Harian IPSI Kabupaten Bojonegoro dan juga pernyataan Sikap Terhadap Pengurus KONI Bojonegoro pada tanggal 13 Oktober 2016 di Rumah Makan Tamosha pada pukul 19.00 sampai dengan 23.00 WIB dengan hasil sebagai berikut:
1. IPSI Bojonegoro menyayangkan Sikap Pengurus KONI yang arogan dengan membatalkan sepihak cabang olahraga pencak silat dalam Porkab dengan alasan waktu tidak sesuai jadwal.
2. Dalam technical meeting pada tanggal 02 Oktober 2016 pukul 10.00 WIB di SMAN 2 Bojonegoro saat di dalam ruangan TM Cabor IPSI dan dihadiri salah satu pengurus KONI dr Joko yang mendengarkan langsung dan berbicara di hadapan perwakilan KOK bahwa cabor silat bisa dipertandingkan tanggal 21, 22, dan 23 Oktober 2016, dan bahwa hasil perolehan medali dari cabor silat tidak masuk dalam perhitungan juara umum.
3. Kemudian saat rapat di ruang aula yang dipimpin Ketua KONI saudara Lukman Wafi dan dihadiri oleh KOK dan Panpel, juga menyatakan tentang jadwal cabor silat yang diundur pada tanggal 21, 22, dan 23 Oktober 2016 bahwa bisa dilaksanakan namun penilaian juara tidak masuk juara umum, dan juga menyampaikan hasil pertandingan tidak diumumkan pada tanggal 20 Oktober saat Upacara Hari Jadi Bojonegoro, dan semua KOK bisa menerima.
4. Dari hasil TM cabor silat pengurus KONI tidak menyanggah atau komplain perubahan jadwal dari tanggal 11, 12, 13 Oktober menjadi 21, 22 dan 23 Oktober, dan pada intinya semua menerima perubahan jadwal tersebut.
5. Dari pernyataan Ketua KONI melalui surat yang membatalkan cabor silat dalam agenda Porkab terkesan sepihak dan tanpa ada pemberitahuan ke Panpel saat TM dan pemberitahuan ke Panpel Cabor Silat, dan yang ada hanya surat balasan saat IPSI mengajukan anggaran dan berisi tentang pembatalan.
6. Pengurus KONI Bojongoro tidak memahami terkait cabor pencak silat, yang harus ada seleksi ketat antar perguruan dan membutuhkan waktu, sehingga alasan meminta waktu mundur adalah:
- Melakukan seleksi di tingkat kecamatan antar perguruan, karena pencak silat setiap akan mengikuti pertandingan harus ada seleksi ketat dan butuh waktu agar tidak terjadi konflik antar organisasi pencak silat.
- Banyak perguruan silat yang melaksanakan kegiatan rutin internal di bulan Oktober atau Suro.
- Masih Konsentrasi di bidang Kampoeng Pesilat yang dirintis oleh Bapak Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu Sri Bintoro dalam upaya mengguyup-rukunkan Warga Pencak Silat di Bojonegoro.
7. KONI Bojonegoro harus memberikan klarifikasi atas dibatalkanya sepihak oleh Pengurus KONI.
8. Cabor Silat harus tetap dilaksanakan sesuai jadwal seperti yang disampaikan di TM pada tanggal 2 Oktober 2016.
9. IPSI Bojonegoro menenggarai Ketua KONI Bojonegoro tidak mempunyai sense of crisis terhadap pengembangan pencak silat, yang pernah menyumbangkan atletnya baik tingkat daerah, provinsi, nasional maupun Sea Games.
10. Bahwa pemahaman KONI terhadap sistem kompetisi atau pertandingan pencak silat belum dimengerti oleh KONI Bojonegoro dan tidak mau memahami. Hal tersebut menimpulkan pencak silat yang tergabung dalam wadah IPSI yang notabene terdiri dari beberapa aliran perguruan pencak silat. Kemudian KOK yang baru dibentuk KONI Bojonegoro di masing-masing kecamatan sangat tidak paham tentang aturan dan peraturan pelaksanaan pertandingan, sehingga terkesan asal-asalan dalam penyeleksian pada tingkat kecamatan.
11. IPSI mempertanyakan ada motif apa dibalik pembatalan cabor silat dalam Porkab 2016.
Demikian hasil Rapat Pengurus Harian IPSI Bojonegoro untuk dapat dijadikan perhatian dan ada tanggapan serius dari KONI Bojonegoro, agar tidak mendiskreditkan pencak silat di Bojonegoro. (pin/tap)
Baca berita: Datang ke Kantor KONI, Pengurus IPSI Pulang Dengan Kecewa