Serunya Naik Perahu Motor di Telaga Sarangan
Rabu, 11 Januari 2017 11:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
TELAGA Sarangan berada lereng gunung Lawu turut Kabupaten Magetan Jawa Timur, tepatnya di Desa Sarangan Kecamatan Pelaksanaan. Dulu namanya Telaga Pasir, namun kemudian diubah menjadi Telaga Sarangan.
Objek wisata alam ini menyuguhkan pemandangan air, pepohonan hutan dan juga gunung Lawu. Namun gunung Lawu hanya bisa dinikmati saat cuaca cerah. Saat tidak cerah, hanya terlihat kabut sejauh mata memandang.
Baca juga Nikmati Segar Air Telaga dan Pedasnya Sate Kelinci
Telaga Sarangan memiliki kedalaman 28 meter dan luasnya mencapai 30 hektar. Untuk mengelilinginya, tentu melelahkan bila berjalan kaki. Untung saja diperbolehkan menggunakan sepeda motor. Bila ingin mencoba suasana berbeda, pengelola wisata menyediakan kuda untuk disewakan, juga perahu motor bagi yang ingin menjelajahi telaga.
Pada waktu liburan banyak sekali pengunjung yang memanfaatkan jasa perahu motor untuk mengelilingi telaga. Tarifnya satu kali putaran sebesar Rp 60 ribu, dan tiga kali putaran Rp 150 ribu.
Menurut salah seorang tukang perahu, Yopi, ketika musim liburan dirinya bisa menarik pengunjung cukup banyak, sampai 10-15 kali putaran. "Kalau bukan musim liburan, 3-4 kali," ujarnya.
Yopi (31) menjelaskan, bahwa perahu motor di Telaga Sarangan berjumlah 53. Di mana semua pemilik perahu merupakan warga Sarangan asli. Sehingga kegiatan ini menjadi pekerjaan mereka sehari hari.
"Kami para tukang perahu memiliki persatuan, namanya Persatuan Perahu. Jumlahnya 53 perahu," imbuhnya.
Pada saat beritabojonegoro.com (BBC) berkunjung hari ini, Rabu (11/01/2017), Telaga Sarangan masih berkabut. Masih banyak perahu yang berada di darat, ditepi telaga dan ditutup terpal. Para tukang perahu belum mulai beraktivitas.
Kata Yopi, hal ini disebabkan beberapa waktu lalu cuaca hujan dan berangin. Sehingga perahu harus dinaikkan agar tidak terbawa arus telaga.
"Kalau pas ada angin maka telaga agar berombak dan dikhawatirkan akan membawa kapal ke tengah," ujarnya.
Ayu (25) pengunjung asal Madiun mengaku menggunakan jasa perahu ini. Namun dia menyatakan tarif perahu cukup terasa mahal bila hanya satu atau dua orang. "Tetapi bila banyak orang cukup murah. Maksimalkan lima orang," katanya. (ver/moha)