Belajar Demokrasi, Siswa SD Muda Latihan Pemilu
Rabu, 22 Maret 2017 12:00 WIBOleh Vera Astanti
Oleh Vera Astanti
Bojonegoro - Sekitar seratus anak begitu antusias ketika masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati berganti membacakan orasi-orasi dukungan. Masing-masing pendukung paslon tersebut bertepuk tangan dengan meriah ketika paslon mereka membacakan orasi.
Para siswa yang menjadi calon bupati dan wakil ini berpakaian jas hitam, lengkap dengan songkok hitamnya. Sedangkan para siswinya mengenakan kebaya. Mereka adalah siswa siswi kelas IV SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro yang sedang belajar mengenai demokrasi di Indonesia, yakni dengan materi pemilihan umum.
Simulasi pemilu ini tidak tanggung-tanggung lantaran langsung dilaksanakan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bojonegoro yang berada di Jl. KH. R. Moh. Rosyid Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro Kabupaten Bojonegoro pada Selasa (21/03/2017) pagi.
Kegiatan pemilu ini didampingi juga oleh Mustofirin dari Divisi SDM dan partisipasi masyarakat KPU Bojonegoro. Mustofirin menjelaskan apa itu pemilu dan apa pentingnya pemilu kepada siswa siswi tersebut. Kemudian bagaiamana mekanisme pemilu juga.
Siswa-siswi tersebut juga dikenalkan dengan pengalaman bagaimana memberikan hak suaranya dengan simulasi pemilu tersebut. KPU sendiri juga menyiapkan bilik suara dan tinta biru sebagai tanda telah menyoblos.
Anak-anak itu kemudian berbaris rapi menuju kotak suara dan mencoblos di antara tiga pasangan bupati dan wakilnya di kertas suara. Kertas suara tersebut berisikan tiga paslon bupati yang diperankan oleh teman-teman mereka sendiri.
Wakil Kurikulum SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Nurul Hidayah S.Pd, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian dari pembelajaran kunjungan instansi dan carier day. Di mana di kelas 4 ini terdapat materi tentang pemilu. Sehingga pihaknya pun bekerja sama dengan KPU untuk membuat simulasi pemilu tersebut.
"Kami memiliki program pembelajaran langsung. Pada kegiatan ini, kami mengenalkan langsung bagaimana pemilu itu kepada siswa-siswi," ujar Nurul Hidayah kepada BeritaBojonegoro.com.
Dengan demikian, Nurul berharap siswa-siswa mampu menghormati pilihan orang lain. Selain itu juga meningkatkan rasa kepercayaan diri mereka dengan kegiatan ini.
Sementara itu Mustofirin dari Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Bojonegoro mengungkapkan bahwa KPU sangat senang dengan adanya kegiatan simulasi pemilu yang dilakukan oleh siswa-siswi SD Muhammadiyah ini.
"Semakin banyak yang datang belajar bagaimana pemilu maka menunjukkan bahwa proses kegiatan demokrasi di Indonesia semakin baik," ujarnya.
Mustofirin yang juga mantan jurnalis ini menyadari bahwa anak-anak tersebut memang belum memiliki hak pilih. Namun mereka merupakan pemilih pemula yang akan memiliki hak suara pada tahun-tahun yanga akan datang. (ver/kik)