Kerajinan Bonggol Kayu Jati Margomulyo Dikenal Unggul Kualitasnya
Sabtu, 08 April 2017 09:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Bojonegoro – Bonggol kayu jati berjejer di tepi jalan raya Bojonegoro-Ngawi, tepatnya di kawasan Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro. Kerajinan bonggol akar kayu jati juga tampak di pajang di galeri dan halaman rumah-rumah warga. Sementara itu, para perajin terlihat sibuk mengukir dan menghaluskan aneka kerajinan akar kayu jati di depan atau samping rumah.
Desa Geneng dikenal sebagai sentra kerajinan akar kayu jati. Letak desa ini strategis karena berada persis di jalan raya provinsi yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dengan Ngawi. Beberapa pengunjung tampak melihat produk kerajinan akar kayu jati itu di galeri. Ada pula beberapa truk yang terlihat mengangkut produk kerajinan akar kayu jati itu ke berbagai daerah.
Kerajinan akar kayu jati di kawasan Desa Geneng ini mulai dikenal sejak 1990-an. Dulu hanya ada beberapa orang yang membuat kerajinan dari bahan baku limbah akar atau bonggol kayu jati tersebut. Namun lambat laun beberapa warga ikut terjun menggeluti usaha kerajinan ini. Saat ini sedikitnya ada 80 perajin bonggol kayu jati tersebut.
Supatono, 42, dan istrinya, Suntari, 39, warga RT 01 RW 03, Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo, adalah salah satu perajin akar kayu jati yang sukses. Mereka mempunyai galeri dan tempat usaha sendiri persis di tepi jalan raya. Ratusan produk kerajinan akar kayu jati tampak dipajang di galeri tersebut. Selain itu, ada sepuluh perajin yang setiap hari membikin produk kerajinan akar kayu jati.
“Saya sebenarnya baru merintis usaha ini sejak 2008,” ujar Supatono saat ditemui di rumahnya, Sabtu (08/04/2017)
Supatono dulunya seorang sopir truk. Ia lalu banting setir merintis dan memulai usaha kerajinan bonggol kayu jati. Ia pernah jatuh bangun membangun usaha ini hingga akhirnya ia terbilang cukup sukses saat ini.
Menurut Supatono, produk kerajinan bonggol kayu jati khas Margomulyo cukup diminati pasar. Produk kerajinan akar kayu jati dari daerah ini dikenal kualitasnya bagus. Tekstur kayu jatinya berkualitas tinggi. “Kayu jati dari Bojonegoro memang dikenal bagus. Itu makanya banyak diminati pasar,” ujarnya.
Ia menuturkan, harga produk kerajinan akar kayu jati ini bervariasi. Produk berupa tempat air minum misalnya harganya berkisar Rp150.000 sampai Rp200.000. Sedangkan, produk kerajinan akar kayu jati berupa meja atau kursi harganya bisa berkisar Rp1,5 juta sampai Rp2 juta.
Produk kerajinan akar kayu jati dari Desa Geneng, Kecamatan Margomulyo ini banyak dipasarkan di daerah Yogyakarta, Jepara, Bali, dan Jakarta.
“Terkadang para pembeli yang datang sendiri ke sentra kerajinan akar kayu jati di Desa Geneng ini. Mereka bisa melihat dan memilih sendiri produk kerajinan yang disukai,” ujar Supatono ditemani istrinya, Suntari. (her/kik)