Karang Taruna Binaan Ademos Belajar UEB di Kahyangan Api
Sabtu, 06 Mei 2017 20:00 WIBOleh Heriyanto
Oleh Heriyanto
Dander - Eksistensi Karang Taruna sebagai wadah dan media ekspresi pemuda di tingkat desa semakin dapat dirasakan akhir-akhir ini. Di antaranya seperti yang dilakukan Karang Taruna Desa Jelu, Desa Jampet, Desa Wadang (Kecamatan Ngasem), Desa Sumbertlaseh, Desa Ngulanan (Kecamatan Dander), Desa Wedi, Desa Ngampel (Kecamatan Kapas), dan Desa Leran (Kecamatan Kalitidu).
Kedelapan Karang Taruna binaan Ademos dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) tersebut di akhir pekan ini mempelajari manajemen Usaha Ekonomi Produktif (UEP) berbasis komunitas pemuda bersama Camat Ngasem, Machmudin, PGA EMCL, Slamet Riyadi, Sekretaris Ademos, A Shodiqurrosyad, Kelapa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, Drs. muhamad Ahsan, MM., praktisi bisnis dan pemasaran, M Farid Asyaruddin, dan ahli manajemen keuangan Ademos, Lilis Hariyatin, sabtu (06/05/2017).
Manajer Program Pemberdayaan Karang Taruna Ademos, M. Suyadi, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat manajemen UEP
Karang Taruna yang sudah dikembangkan di desa masing-masing.
"Seperti Desa Jelu, Desa Wadang, Desa Leran dan Desa Sumbertlaseh yang sudah mengembangkan UEP ternak kambing, sapi dan budidaya ikan nila," jelasnya.
Sedangkan untuk desa yang lainnya saat ini masih menggali potensi yang dimiliki oleh desa untuk kemudian dikembangkan sebagaimana yang sudah dikembangkan di empat desa tersebut.
Public Governmen Affairs EMCL, Slamet Riyadi, juga mengatakan bahwa kegiatan ini adalah upaya EMCL untuk meningkatkan kemandirian Karang Taruna di Bojonegoro. Beliau menambahkan bahwa empat desa yang sedang menggali potensi yang ada di desanya agar belajar kepada Karang Taruna yang sudah mengembangkan UEP terlebih dahulu.
"Kami berharap ini dapat menjadi stumulan bagi Karang Taruna ke depannya," ujarnya.
"EMCL juga merasa bangga kepada empat Karang Taruna yang telah mengembangkan UEP berbasis komunitas yang sudah berjalan sejak tahun 2016 lalu," demikian tutur PGA yang dikenal sangat dekat dengan masyarakat tersebut.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pembekalan, pembinaan dan motivasi oleh camat Ngasem, Machmudin. Beliau menyampaikan agar Karang Taruna harus menjadi katalisator penggerak perubahan sosial ekonomi di masyarakat.
"Sudah bukan saatnya lagi Karang Taruna hanya mengurusi kegiatan yang bersifat tentatif seperti olahraga, agustusan dan lain sebainya. Karang Taruna harus mulai menyentuh sektor-sektor produktif seperti UEP sehingga dapat memberikan kontribusi nyata bagi desa masing-masing," terang Machmudin yang disampaikan dengan penuh semangat dalam memberikan pembinaan dan motivasi kepada Karang Taruna tersebut.
Kegiatan ini sendiri dilakuka di Khayangan Api, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro. Dipilihnya Kayangan Api ini selain untuk bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan Ngasem untuk mempromosikan Kayangan Api sebagai tempat wisata dan belajar yang nyaman, juga untuk mendapatkan inspirasi dari api abadi di tempat tersebut sehingga semangat para pemuda dalam menjalankan roda organisasi Karang Taruna tidak pernah padam dan memiliki sikap pantang menyerah.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pembekalan tim surveillance dan edukasi obvitnas. Ini dilakukan agar informasi mengenai kegiatan eksplorasi yang dilakukan EMCL selaku operator blok Cepu dapat dipahami dan dimengerti oleh masyarakat. (her/moha)