News Ticker
  • Pemprov Jatim Raih Penghargaan Terbaik I Nasional dalam Penyelenggaraan Penyuluhan Kehutanan
  • Pemprov Jatim dan Jateng Tandatangani 11 Perjanjian Kerja Sama Lintas Sektor
  • DPRD Bojonegoro Bahas Raperda Kawasan Tanpa Rokok, PDIP Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi
  • DPRD Bojonegoro Usulkan Pembangunan Rest Area Khusus Sopir Truk
  • Bondan Prakoso Tampil Memukau pada Malam Puncak BYF 2025 di GOR Utama Bojonegoro
  • Menelusuri Jejak Sejarah di Pesarean Eyang Bugadung, Asal-Usul Nama Bojonegoro
  • Menikmati Malam Ceria Bersama Keluarga di Alun-Alun Bojonegoro
  • DPRD Bojonegoro Setujui KUA-PPAS 2026, Total Belanja Daerah Capai Rp6,79 Triliun
  • Museum Rajekwesi Bojonegoro Kini Berada di Tengah Kota
  • BPKAD Jelaskan Alasan Pemkab Bojonegoro Depositokan Rp 3,6 T di Bank
  • SIG Pabrik Tuban Ajak Kelompok Petani Bersama Jaga Kawasan Reklamasi & Green Belt
  • Puluhan Pelajar Bojonegoro Adu Tangkas di Battle of Mind Olimpiade Matematika
  • Waspadai Penyakit Pergantian Musim, Ini Kata Dokter Penyakit Dalam
  • Melihat Serunya Hari Pertama Bojonegoro Youth Festival 2025
  • Bupati Wahono Resmikan Gedung Baru BPR Bojonegoro, Dorong Inovasi dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan
  • Optimalkan Donor, Persediaan Darah di PMI Bojonegoro Aman
  • Denny Caknan Pukau Penggemar pada Perayaan Hari Jadi Bojonegoro ke 348 di GoFun
  • Bojonegoro Innovative Award 2025: Menginspirasi Budaya Inovasi dan Kolaborasi
  • Bupati Blora Dorong Peternak Lele Kembangkan Potensi Perikanan
  • Geger Penemuan Dua Speedboat Hanyut di Bengawan Solo Wilayah Bojonegoro
  • Tiga Nama Lolos Seleksi Tahap Akhir Sekda Bojonegoro
  • Turut Sukseskan Program Pemerintah, SIG Buka Peluang Bermitra dengan Kopdes Merah Putih
  • Peringati Hari Santri 2025, Bupati Blora Tegaskan Dukungannya pada Pesantren
  • Brimob Polda Jateng Musnahkan Mortir Temuan Warga di Hutan Sambong, Blora
Puasa Tanpa Jiwa

Puasa Tanpa Jiwa

Oleh Drs H Sholikhin Jamik SH

PADA suatu hari seseorang menemui Nabi Syuaib dan berkata,“Allah SWT  telah melihat semua perbuatan buruk yang aku lakukan. Tetapi karena kasih sayangNya, Allah SWT  tidak menghukumku.” Saat Nabi Syuaib bertemu Allah SWT, kemudian Allah SWT berbicara kepada Nabi Syuaib, “Katakan kepada dia, Allah SWT  telah menjatuhkan hukuman, tetapi kamu tidak menyadarinya. Bukankah kamu makin lama makin buta pada hal-hal yang bersifat rohaniah? Dikala kau berhenti tafakur, tumpukan karat menembus masuk ke cermin jiwamu. Tak ada lagi sinar di dalamnya, gelap gulita.”

Jika kamu menulis sekali di atas selembar kertas, tulisanmu terbaca jelas. Jika kamu terus menerus mencoreti kertas yang sama, tulisanmu takkan terbaca Allah SWT berikan kepadamu tanda supaya kamu mengerti. Bukankah kamu telah melakukan banyak ibadah seperti puasa, solat dan zakat, tetapi tak satupun kau rasakan lezat! Seperti biji yang tak melahirkan benih yang kelak menjadi pohon yang berbuah. Amal gersang tanpa rasa tidak berguna.

Jika Anda sudah tidak bisa menikmati ibadah Anda, Anda sedang mendapat hukuman Allah SWT. Ketika kemaksiatan terus menerus dilakukan, yang pertama kali diambil oleh Allah SWT dari para hamba-Nya adalah “jiwa keberagamaan. Solat hanya tinggal gerak badan tanpa getaran hati, masjid berubah dari tempat beribadah menjadi saluran pengerahan massa (dan dana), Ibadah haji dan umrah menjadi salah satu dari sejumlah wisata. Baitullah hanya tampak sebagai seonggok batu dari jaman purba, tidak berbeda dengan tembok Cina atau menara Pisa. Zakat dikeluarkan sama beratnya dengan pajak. Dan puasa menjadi rangkaian upacara kesalehan yang lewat begitu saja setelah usai bulan Ramadhan.

Nabi Muhammad SAW bersabda, ”Banyak sekali yang berpuasa yang tidak memperoleh apapun dari puasanya kecuali lapar dan dahaga.” Ketika seorang perempuan mencaci-maki pembantunya, Nabi menyuruhnya berbuka. “Bagaimana mungkin kamu berpuasa sedangkan kamu mencaci-maki hamba  Allah SWT ?“ Apa yang ditegaskan Nabi dalam sabdanya itu adalah puasa tanpa jiwa dan karena itu tanpa kelezatan. Lalu apa jiwa dari puasa ?

 

Jiwa atau Hakikat Puasa

Nabi Muhammada SAW bersabda, “Semua amal anak Adam dilipat gandakan. Kebaikan dilipat gandakan sepuluh sampai seratus kali, kecuali puasa.”

Firman Allah SWT. “Puasa untuk Aku dan Aku yang akan memberikan pahalaNya.” Orang yang berpuasa meninggalkan keinginannya dan makanannya hanya karena Aku

Bagi orang yang berpuasa ada dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia berjumpa dengan Allah SWT. (Bukhari dan Muslim).

Sayyed Hossein Nasr, dalam Ramadhan yang di sunting Laleh Bakhtiar, menulis tentang puasa dengan sangat menyentuh dan mendalam. “ Aspek paling sulit dari puasa ialah ujung pedang pengendalian diri yang diarahkan pada jiwa hewani, al-nafs al-ammarah seperti disebutkan dalam Al Quran. Dalam puasa, kecenderungan jiwa hewani untuk memberontak perlahan-lahan dijinakkan dan ditenangkan melalui penaklukan kecenderungan ini secara sistematis pada kehendak Ilahi. Setiap saat merasakan lapar, jiwa seorang muslim diingatkan bahwa demi mematuhi perintah Ilahi, gejolak jiwa hewani harus dikesampingkan. Itulah sebabnya, puasa bukan hanya menahan diri dari makan, tetapi juga menahan diri dari semua dorongan hawa nafsu.

Sebagai akibat dari pengendalian sistematis ini, jiwa manusia menjadi sadar bahwa ia tidak tergantung pada lingkungan alam di sekitarnya. Ia juga harus sadar bahwa ia berada di dunia ini tetapi bukan merupakan bagian daripadanya. Orang yang puasa dengan penuh keimanan segera menyadari bahwa ia hanyalah peziarah di dunia ini dan ia diciptakan sebagai makhluk yang ditakdirkan untuk mencapai tujuan di seberang wujud material ini. Lebih-lebih lagi, sifat segala sesuatu yang semula kosong dan fana sekarang muncul sebagai anugerah Ilahi.

Makan dan minum yang kita anggap sebagai biasa sepanjang tahun, pada waktu puasa, tampak sebagai karunia dari surga (ni’mah) dan mencapai makna rohaniah. Berpuasa adalah memakai perisai kesucian menghadapi hawa nafsu duniawi. Puasa bahkan secara fisik memasukkan kedalam tubuh kesucian kematian yang tentu saja digabungkan dengan kelahiran spiritual.

Dalam puasa manusia diingatkan bahwa ia telah memilih Tuhan di atas hawa nafsu. Kematian nafsu membersihkan jiwa manusia dan mengosongkan air kotor dari residu psikisnya yang negatif. Sang individu yang beriman direnovasi dengan puasa dan diingatkan akan kewajiban dan tujuan moral dan spiritual.

Oleh karena itulah orang-orang beriman kedatangan bulan penuh berkah ini disambut dengan gembira. Di bulan ini pintu-pintu surga dibuka lebar-lebar bagi kaum beriman dan rakhmat Tuhan turun kepada para pencarinya. Melaksanakan puasa berarti mengalami peremajaan dan kelahiran kembali yang mempersiapkan setiap Muslim menghadapi tahun berikutnya dengan tekad untuk hidup dan bertindak sesuai kehendak Ilahi. Puasa juga menaburkan wewangian rohaniah kepada jiwa manusia, yang harumnya akan terus tercium lama sesudah periode menahan diri berakhir.

Puasa memberikan jiwa sumber energi yang akan menggerakkannya sepanjang tahun. Walhasil, hanya puasa dengan hakikatnya, puasa dengan rohnya yang memberikan kelezatan rohaniah ; yang menjadi sumber kekuatan Muslim dalam menghadapi gelombang kehidupan. Ketika ia berpuasa sebenarnya, yakni menundukkan seluruh dirinya pada kehendak Ilahi, ia menyerap tenaga yang tak terhingga. Puasa menjadi sumber energi yang membersihkan jiwa dan raganya. (*/inc)

*)Penulis: Wakil Ketua PD Muhammadiyah Bojonegoro.

 

 

 

 

 

 

 

 

Banner Ucapan HJB Bupati dan Wabup
Berita Terkait

Videotorial

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Berita Video

Pasar Rakyat HUT Ke-80 Provinsi Jawa Timur di Bojonegoro

Bojonegoro - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, menggelar Pasar Rakyat Jawa Timur di Lapangan Desa Padangan, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. ...

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Berita Video

Berikut Ini Optimalisasi Penggunaan DBH Cukai Hasil Tembakau di Kabupaten Bojonegoro

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, pada tahun 2025 ini dialokasikan bakal menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBH CHT) sebesar ...

Teras

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

Menyoroti Konsep Penanggulangan Bencana di Bojonegoro

Memasukkan Pendidikan Mitigasi Bencana dalam Kurikulum Sekolah di Bojonegoro

"Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana, Pemerintah dan Pemerintah Daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. ...

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Opini

Program ‘Bojonegoro Klunting’, Sesat Pikir Tata Kelola APBD

Bojonegoro - Jika hari ini ada beberapa kelompok menggiring opini bahwa dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bojonegoro ...

Quote

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Bagaimana Ucapan Idulfitri yang Benar Sesuai Sunah Rasulullah

Saat datangnya Hari Raya Idulfitri, sering kita liha atau dengar ucapan: "Mohon Maaf Lahir dan Batin, seolah-olah saat IdulfFitri hanya ...

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Sosok

Pratikno, di Mata Mantan Bupati Bojonegoro, Kang Yoto

Bojonegoro - Salah satu putra terbaik asal Bojonegoro, Prof Dr Pratikno MSoc Sc, pada Minggu malam (20/10/2024) kembali dipilih menjadi ...

Infotorial

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

Cara Petani di Jalur Pipa Minyak Kembangkan Pertanian Berkelanjutan

"ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama petani di jalur pipa Lapangan Banyu Urip, terus mengembangkan pertanian berkelanjutan dan aman. Hasil panen ...

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Berita Foto

Foto Evakuasi Serpihan Pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang Jatuh di Blora

Blora - Petugas gabungan dari TNI, Polri, BPBD dan warga sekitar terus melakukan pencarian terhadap serpihan pesawat tempur T-50i Golden ...

Religi

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Pakaian Ihram saat Haji dan Umrah, antara Syariat dan Hakikat

Judul itu menjadi tema pembekalan sekaligus pengajian Rabu pagi (24/01/2024) di Masjid Nabawi al Munawaroh, Madinah, kepada jemaah umrah dari ...

Wisata

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Hari Jadi Bojonegoro Ke-348

Berikut ini Rangkaian Acara Peringatan Hari Jadi Bojonegoro Ke-348 Tahun 2025

Bojonegoro - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, telah mengagendakan sejumlah acara untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro (HJB) ke-348 yang jatuh ...

Hiburan

20  Oktober dalam Sejarah

Tahukah Anda?

20 Oktober dalam Sejarah

20 Oktober adalah hari ke-293 (hari ke-294 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.

Peristiwa
1677 - Hari ...

1761511784.2358 at start, 1761511784.4808 at end, 0.24498701095581 sec elapsed