KONI Dorong Agar Segera Terbentuk Pengkab IMI Bojonegoro
Sabtu, 15 Juli 2017 16:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro Kota - Terkait peristiwa aksi balap liar di jalan Hayam Wuruk kota Bojonegoro, yang dilakukan sejumlah remaja pada Kamis (13/07/2017) sekitar pukul 16.00 WIB lalu, sempat mengundang keprihatinan Ketua Umum Komite Olah-raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bojonegoro, H Lukman Wafi SH MSi. Menurunya, saat ini sudah waktunya semua pihak yang berkepentingan terhadap olah-raga motor yang ada di Kabupaten Bojonegoro, agar “duduk bersama” guna membahas segala sesuatu, terkait keberadan olah-raga motor tersebut.
Hingga hari ini, di Bojonegoro belum terbentuk induk organisasi untuk cabang olah-raga motor atau Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pengkab Bojonegoro. KONI merespon dengan sangat positif kalau ada anak-anak Bojonegoro yang akan membentuk wadah cabang olah-raga atau induk organisasi dimaksud, apalagi induk organisasi cabang olah-raga motor atau IMI (Ikatan Motor Indonesia), kepengurusannya sudah ada secara berjenjang, di tingkat Provinsi dan Nasional.
“Sebagai kepanjangan dari Pemerintah, KONI mendorong agar segera terbentuk induk organisasi untuk cabang olah-raga motor tersebut,” ungkap H Lukman Wafi pada Jumat (14/07/2017) kemarin siang.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Kamis (13/07/2017) sekitar pukul 16.00 WIB lalu, belasan pemuda melakukan aksi balap liar di jalan Hayam Wuruk kota Bojonegoro. Selanjutnya, aparat kepolisian dari Polres Bojonegoro yang mendapatkan aduan dari masyarakat, mengamankan 9 sepeda motor berikut para pembalap yang selanjutnya lakukan penindakan, karena telah melanggar UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dan balapan di jalanan umum tersebut juga dapat membahayakan pengguna jalan lainnya
Baca: Ada Balap Liar di Jalan Hayam Wuruk Bojonegoro, Polisi Lakukan Penggrebekan
Baca Juga: Satlantas Polres Bojonegoro Sita 9 Sepeda Motor Yang Digunakan Balapan Liar
Baca juga: Dinpora Tidak Pernah Larang Penggunaan Halaman GOR Dabonsia Untuk Kegiatan Otomotif
Lukman Wafi menambahkan, bahwa di Kabupaten Bojonegoro saat ini banyak sekali penggemar olah-raga motor, baik yang bersifat hanya untuk rekreasi, seperti yang tergabung dalam komunitas motor cross atau penggemar motor tril yang hoby adventure, maupun yang mengarah ke prestasi, seperti road race atau balap motor.
Selain itu, lanjut Lukman Wafi, di Bojonegoro juga telah terbentuk komunitas Forum Komunikasi Otomotif Bojonegoro (FKOB) yang anggotanya terdiri dari komunitas mobil dan motor, yang jumlahnya ada puluhan.
“Segera bentuk IMI Pengkab Bojonegoro dengan mengacu pada mekanisme yang ada, bila perlu undang KONI dan stake holder yang lain, agar segera terbentuk IMI Pengkab Bojonegoro” lanjut Lukman Wafi.
Yang perlu diketahui masyarakat, lanjut Lukman Wafi, ketika ada cabang olah-raga di tingkat kabupaten, belum memiliki kepengurusan yang sah (red, pengurus kabupaten), maka Pemkab, melalui KONI, tidak dapat memberikan dukungan baik itu berupa finansial (keuangan) maupun sarana dan prasarana, terhadap cabang oleh-raga tersebut.
Hal ini perlu disampaikan, terkait munculnya sejumlah komentar yang menyebutkan bahwa Pemkab seakan-akan tidak memiliki kepedulian terhadap keberadaan olah-raga otomotif, khususnya motor di Kabupaten Bojonegoro.
“Bagaiman mau diberi bantuan, kalau yang mau diberi bantuan saja tidak jelas sasarannya. Karena ini menyangkut uang negara yang bersumber dari APBD, ada mekanisme dan pertanggung-jawabannya,” tegas Lukman Wafi.
Lukman Wafi juga mengungkapkan, bahwa KONI Bojonegoro baru saja ada tabahan induk organisasi baru dari cabang olah-raga Taekwondo Indonesia (TI) dan dalam waktu dekat akan menyusul dua cabor lainnya, yaitu Bola Tangan, Asosiasi Bola Tangan Indonesia (ABTI) dan Rugby, Persatuan Rugby Union Indonesia (PRUI)
Selain cabang olah-raga motor (IMI), di Kabupaten Bojonegoro juga ada beberapa cabang olah-raga yang hingga kini belum terbentuk induk organisasinya, sementara jumlah atlet atau penggemarnya cukup banyak, sehingga sangat berpotensi untuk membentuk induk organisasi cabor tersebut di Bojonegoro, yakin Ikatan Sport Sepeda (ISS) untuk sepeda, Persatuan Olahraga Sepatu Roda Seluruh Indonesia (Perserosi) untuk sepatu roda dan skate board serta Persaruan Olahraga Billiar Seluruh Indonesia (POBSI) untuk Bola Sodok atau Billiard. (inc/imm)