Hari Ini, PT BBS Mulai Kirim Crude Oil Dari Sumur Tua Kedewan ke Pertamina
Rabu, 30 Agustus 2017 20:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) pada Rabu (30/08/2017) hari ini, mulai mengirimkan crude oil (minyak mentah), dari hasil produksi pada sumur tua di Lapangan Wonocolo dan Dandangilo Kecamatan Kedewan, ke Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Pengiriman ini sebagai tindak lajut dari perjanjian kontrak kerja-sama Pengelolaan Sumur Tua, yang telah ditanda-tangani pada Rabu (16/08/2017) lalu, antara PT BBS dengan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, selaku pemilik Wilayah Kuasa Pertambangan (WKP) sumur tua Lapangan Wonocolo, Dandngilo dan Ngrayong Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro.
Direktur Operasional PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS), Tonny Ade Irawan, kepada media ini pada Rabu (30/08/2017) malam, menerangkan bahwa PT BBS hari ini mulai mengirimkan minyak mentah dengan jumlah dua unit road tank atau kurang lebih sekitar 10 kiloliter, ke Pusat Penampungan Produksi (PPP) Menggung Cepu, milik PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
“Secara bertahap pengiriman akan terus ditingkatkan hingga mencapai target 500 BOPD.” terang Tonny.
Tonny menambahkan, bahwa pengiriman hari ini dilakukan dengan menggunakan satu armada road tank milik kelompok penambang di Kedewan yang sudah lolos standarisasi dari pihak pertamina, sementara satu lagi road tank disewa dari kelompok masyarakat Kecamatan Purwosari, dengan sifat temporary. Ke depan jumlah road tank dari kelompok penambang Kedewan akan ditambah sesuai standarisasi pertamina.
“Karena dari sejumlah road tank milik kelompok penambang di Kedewan, hanya satu yang lolos standarisasi pertamina, setelah dua kali diajukan,” imbuhnya.
Lebih lanjut Tonny menuturkan, setelah kontrak kerja-sama ditanda-tangani, pihaknya baru menerima Standart Operating Procedure (SOP) berikut lampiran-lampirannya pada Jumat (25/08/2017) lalu, selanjutnya pihaknya segera mendaftarkan sejumlah armada road tank ke pertamina, milik kelompok penambang di Kedewan namun sebagian besar armada tersebut belum memenuhi standar sehingga ditolak. Kemudian pihaknya melakukan pengajuan lagi setelah dilakukan perbaikan dan akhirnya baru 2 unit road tank yang anggap memenuhi standar yang dipersyaratkan.
“Selain kendaraannya, crew atau orangnya juga harus lolos medical check up. Karena baru 2 unit yang memenuhi standar, untuk sementara kami baru kirim 2 road tank, sambil menunggu kesiapan armada dari kelompok penambang yang lain,” imbuhnya.
Masih menurut keterangannya, dalam kerja-sama ini pihaknya akan mengutamakan sesuai aturan yang dipersyaratkan. “Standarisasi harus ada, keselamatan pekerja diutamakan, kesejahteraan penambang menjadi prioritas dan masalah lingkungan juga menjadi perhatian,” pungkas Tonny.
Secara terpisah, Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Bojonegoro, Rahmat Junaidi SKm MKes MPh, yang sekaligus selaku Pembina BUMD di Kabupaten Bojonegoro mengungkapkan, bahwa setelah pengiriman perdana pada hari ini, pihaknya bersama manajemen PT BBS akan melakukan evaluasi dari proses pengiriman tersebut.
“Dengan mulai dilaksanakan kerja-sama ini diharapkan agar ke depan semakin baik dan sesuai harapan serta dapat meningkatkan PAD Bojonegoro,” tutur Rahmat Junaidi. (inc/imm)