Mayat Bayi Laki-Laki Ditemukan Warga Kedungbondo Balen, Mengapung di Bengawan Solo
Sabtu, 18 November 2017 18:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro(Balen) - Jenazah bayi laki-laki ditemukan warga, mengapung di sungai Bengawan Solo turut wilayah Dukuh Kedung Etan Desa Kedungbondo Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro pada Sabtu (18/11/2017) sekira pukul 14.30 WIB siang tadi. Mayat tersebut pertama kali diketahui oleh Evi Susilowati (32) warga dusun Kedung Etan Desa Kedungbondo RT 019 rw 002 Kecamatan Balen.
Belum diketahui asal-usul mayat bayi tersebut. Saat ini petugas dari Polsek Balen dan Polres Bojonegoro masih berupaya mengungkap identitas ibu kandung bayi tersebut.
Menurut keterangan Kapolsek Balen, AKP Rasito, yang dikutip dri keterangan saksi-saksi, bahwa kronologi penemuan mayat bayi tersebut bermula pada Sabtu (18/11/2017) sekira pukul 13.45 WIB, saksi Evi Susilowati (32) dan saksi Sulimah (56) serta warga masyarakat dusun setempat berangkat menuju sungai Bengawan Solo untuk mencari ikan yang sendang munggut akibat luapan air Bengawan Solo. “Tiba-tiba saksi Evi Susilowati mengetahui adanya mayat bayi yang tersangkut di bambu dalam kondisi mengapung,” terang AKP Rasito.
Selanjutnya saksi Evi memberitahukan kepada saksi Sulimah yang pada saat itu berdekatan dengan saksi Evi, lalu keduanya memastikan lagi adanya temuan bayi yang mengapung tersebut, kemudian saksi memberi tahu saksi Khozinu (36) Ketua RT setempat, yang kebetulan rumahnya tidak jauh dengan TKP, selanjutnya saksi Khozinu memberitahu warga lainnya sambil melaporkan peristiwa tersebut kepada petugas.
Setelah itu, saksi Khozinu bergegas menuju lokasi yang kemudian memastikan adanya temuan bayi yang mengapung dan tersangkut pada bambu tersebut.
“Pada saat akan diangkat tali pusarnya tersangkut tumpukan carang, lalu saksi Khozinu memotong tali pusar korban yang kemudian korban di evakuasi dari sungai menuju pekarangan rumah warga,” imbuh Kapolsek.
Selanjutnya maya tkorban dibungkus kain putih, kemudian petugas datang dan selanjutnya korban dibawa ke RSUD Bojonegoro untuk diotopsi.
Masih menurut Kapolsek, berdasarkan hasil otopsi diketahui panjang mayat bayi 48 sentimeter, berat bayi 500 gram, kulit mengalami proses pembusukan, berwarna kecoklatan, tali pusar terputus dengan panjang 51 sentimeter, plasenta masih bayi aterm.
“Diperkirakan bayi telah meninggal lebih kurang 3 hari.” imbuh Kapolsek.
Sementara berdasarkan pemeriksan luar, kepala proses pembusukan, rambut menempel, leher, dada, perut, punggung alami proses pembusukan
“Setelah dilakukan tes apung paru, dengan hasil terapung, menunjukkan bahwa bayi tersebut pernah menghirup udara atau hidup pada saat dilahirkan,” imbuh Kapolsek.
Belum diketahui siapa orang tua dari bayi tersebut. “Saat ini petugas masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap identitas bayi tersebut,” pungkas Kapolsek. (red/imm)