Peristiwa Meninggal Mendadak
Warga Kedungadem Meninggal Dunia Saat Ndaut
Rabu, 29 November 2017 13:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro (Kedungadem) - Warga Dusun Beton Desa Megale RT 025 W 003 Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro bernama Sukibat bin Sarmidi (50), pada Rabu (29/11/17), sekira pukul 07.23 WIB pagi tadi, ditemukan meninggal dunia di area persawahan miliknya yang terletak di desa setempat. Saat peristiwa tersebut terjadi, korban bbersama istrinya sedang ndaut (red, mencabut bibit padi dari persemaian) di sawah miliknya dan diduga penyebab kematian korban akibat penyakit jantung yang telah lama dideritanya kambuh secara mendadak.
Menurut keterangan Kapolsek Kedungadem, AKP Subakir, kronologi peristiwa tersebut, sebagaimana dikutip dari keterangan istri korban, Parti (55), bahwa pada Rabu (29/11/2017) pagi, korban bersama istrinya berangkat ke sawah miliknya, yang terletak tak jauh dari rumahnya, untuk ndaut (red, mencabut bibit padi dari persemaian).
Saat korban sedang bekerja, tiba-tiba istri korban melihat korban sudah terbaring di tempat semaian padi dengan posisi terlentang.
“Istri korban segera mendekat dan mengecek kondisi korban, ternyata korban diketahui sudah meninggal dunia,” terang Kapolsek yang dikutip dari keterangan istri korban.
Mengetahui kejadian tersebut, istri korban segera minta tolong pada warga sekitar dan selanjutnya peristiwa tersebut dilaporkan perangkat desa setempat dan diteruksan dilaporkan ke Polsek Kedungadem untuk penyelidikan lebih lanjut.
Setelah pihaknya menerima laporan, Kapolsek bersama petugas langsung mendatangi lokasi kejadian bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Kedungadem, guna melakukan olah TKP dan mengidentifikasi korban.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui panjang mayat 170 sentimeter, rambut hitam lurus pendek, kulit sawo matang. “Korban mengenakan pakaian kaos warna abu-abu dan celana panjang warna abu-abu.” jelas Kapolsek.
Sementara berdasarkan pemeriksaan medis oleh petugas dari Puskesmas Kedungadem, tidak ada tanda-tanda luka pada tubuh korban. "Tidak ditemukan adanya tanda tanda penganiayaan,” imbuh Kapolsek.
Sedangkan berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban memiliki riwayat sakit sakit jantung dan lever yang telah dideritanya selama 4 tahun terakhir.
"Diduga kuat kematian korban diakibatkan penyakit jantung yang telah lama dideritanya kambuh secara mendadak," lanjut AKP Subakir.
Atas peristiwa ini, ahli waris korban menerima peristiwa ini sebagai musibah dan meminta untuk tidak dilakukan otopsi yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang diketahui perangkat desa setempat.
“Setelah dibuatkan berita-acara, jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.” pungkas Kapolsek. (red/imm)