Musibah Orang Tenggelam
Mayat Warga Ngraho Ditemukan Mengapung di Bengawan Solo Kecamatan Trucuk
Kamis, 30 November 2017 07:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro(Trucuk) - Mayat Lamijan (72), warga Dusun Pruwo Desa Sumberarum RT 012 RW 004 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro, pada Rabu (29/11/2017) sekira pukul 17.00 WIB tadi malam, ditemukan warga, mengapung di sungai Bengawan Solo turut wilayah Desa Padang Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro. Diduga korban tenggelam di sunga Bengawan Solo sejak Senin (27/11/2017) lalu.
Menurut keterangan Kapolsek Trucuk, AKP Singgih Sujianto SH, yang dikutip dari keterangan saksi-saksi, bahwa kronologi penemuan mayat tersebut bermula pada Selasa (29/11/2017) sekira pukul 17.00 WIB, tim SAR BPBD Bojonegoro mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di sekitar Bendung Gerak turut wilayah Desa Padang Kecamatan Trucuk, diiketahui ada mayat yang terbawa arus sungai Bengawan Solo.
“Kemudian tim SAR Gabungan segera menuju TKP untuk melakukan pencarian. Tak lama kemudian mayat tersebut ditemukan dan segera di evakuasi,” terang AKP Singgih.
Setelah dievakuasi, selanjutnya oleh petugas Polsek Trucuk bersama anggota tim SAR, jenazah korban dibawa ke RSUD Bojonegoro, guna dilakukan otopsi.
“Korban dibawa dengan menggunakan ambulance RS Bhayangkara Wahyu Tutuko Bojonegoro,” lanjut Kapolsek.
Setelah jenazah korban sampai di RSUD, petugas mendapat informasi bahwa korban tersebut diduga bernama Lamijan (72) warga Desa Sumberarum RT 012 004 Kecamatan Ngraho Kabupaten Bojonegoro. Dan tak lama kemudian keluarga korban datang ke RSUD Bojonegoro, guna memastikan identitas korban dan setelah dilakukan pengecekan oleh keluarga korban, berdasarkan ciri-ciri korban, keluarga korban memastikan bahwa korban adalah Lamijan.
“Korban memiliki ciri khusus ada bekas luka oprasi di perut pada daerah buli-buli, dengan panjang 10 sentimeter.” ungkap Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, berdasarkan hasil identifikasi terhadap mayat korban, diketahui jenis kelamin laki-laki, panjang mayat 165 sentimeter, kulit coklat asia, rambut hitam cepak, korban memakai celana pendek warna coklat.
“Korban memakai kaos warna hijau bertulis UD Prastyo Jati Padangan.” imbuh Kapolsek.
Sedangkan berdasarkan visum yang dilakukan oleh dokter RSUD Bojonegoro, diketahui wajah korban tidak bisa dikenali akibat proses pembusukan, rambut sudah banyak yang terlepas dan sebagian besar kulit korban sudah mengalami proses pembusukan.
“Tidak ada tanda tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Penyebab kematian korban dipastikan karena tenggelam,” terang Kapolsek.
Sementara berdasarkan keterangan keluarganya, korban meninggalkan rumah sejak Senin (27/11/2017) lalu, namun keluarganya tidak menyangka kalau korban tenggelam di Sungai Bengawan Solo.
“”Diduga korban tenggelam sejak hari Senin lalu, atau sejak meninggalkan rumah.” lanjut Kapolsek.
Masih menurut Kapolsek, setelah keluarga korban melakukan musyawarah bersama, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan tidak akan melakukan penuntutan kepada siapapun, yang dinyatakan dengan membuat surat pernyataan yang diketahui oleh kepala desa setempat.
“Selanjutnya jenazah korban diserahkan kepada ahli warisnya guna proses pemakaman.” pungkas Kapolsek. (red/imm)