Penemuan Mayat di Ngambon Bojonegoro
Mayat Yang Ditemukan di Hutan Ngambon Bojonegoro Belum Teridentifikasi, Diduga Gelandangan
Jumat, 07 September 2018 12:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat laki-laki tanpa identitas ditemukan warga di dalam hutan petak 70-D RPH Mundu BKPH Ngampel KPH Padangan turut wilayah Dusun Mundu Desa Nglampin Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (06/09/2018) sekira pukul 11.00 WIB kemarin siang. Selanjutnya, jenazah tersebut dievakuasi ke RSUD Bojonegoro untuk dilakukan identifikasi dan otopsi.
Dari hasil identifikasi dan otopsi yang dilakukan oleh tim identifikasi dari Inafis Polres Bojonegoro bersama tim dokter RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro, yang dilaksanakan pada Jumat (07/09/2018) pagi tadi, identitas mayat tersebut masih belum terungkap. Dugaan sementara, korban adalah tuna wisma atau gelandangan yang tidak memiliki atau tidak membawa kartu identitas diri.
Baca: Sesosok Mayat Tanpa Identitas Ditemukan Warga di Hutan Ngambon Bojonegoro
Informasi yang didapat awak media ini dari dokter Soepajar , ketua tim otopsi RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, bahwa penyebab kematian korban diduga karena kelaparan dan dehidarasi atau kekurangan cairan.
Sementara saat mayat tersebut ditemukan, diperkirakan korban sudah meninggal lebih dari 15 (lima belas) hari, sehingga sebagian besar tubuh korban sudah membusuk serta wajah korban susah dikenali karena proses pembusukan.
“Diperkirakan meninggal lebih dari dua minggu. Penyebabnya diduga karena kelaparan dan kekurangan cairan,” terang dokter Soepajar.
Sedangkan dari hasil idntifikasi, diketahui jenis kelamin laki-laki, umur kurang lebih 40 tahun, kulit coklat asia, panjang mayat sekitar 160 sentimeter, rambut panjang sekitar 5 sentimeter, berjenggor panjang sekitar 3 sentimeter. Korban mengenakan baju rangkap empat, (red, bukan rangkap tiga seperti yang diberitakan sebelumnya). Korban mengenakan celana panjang warna hitam, mengenakan sandal jepit warna putih hijau dan sabuk warna hitam.
“Kondisi badan mayat sudah membusuk. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.” imbuh dokter Soepajar.
Hingga kini identitas korban masih belum diketahui, dikarenakan selain korban tidak membawa tanda identitas diri, kondisi mayat korban sudah mulai rusak sehingga tubuh korban sulit dikenali dan kulit sudah banyak mengelupas serta sidik jarinya tidak bisa dicek. Ada dugaan korban adalah tuna wisma atau gelandangan yang tidak memiliki atau tidak membawa kartu identitas diri.
“Identitas korban tidak dapat diungkap menggunakan alat MAMBIS milik Polres Bojonegoro, karena sidik jari sudah rusak akibat pembusukan.” imbuhnya
Saat ini pihak kepolisian masih berupaya mengetahui identitas korban, dengan menyebar informasi penemuan jenazah tersebut, melalui Polres Bojonegoro dan Polsek jajaran termasuk juga melalui media massa.
Apabila ada masyarakat Bojonegoro maupun di luar Bojonegoro mengetahui identitas korban, dimohon bantuannya untuk segera menghubungi kepolisian terdekat atau langsung menghubungi Polres Bojonegoro.
“Jika tidak ada pihak keluarga yang mengambil jenazah korban, menurut rencana jenazah korban akan dimakamkan di Pemakaman RSUD Bojonegoro, pada Sabtu, 08 September 2018.” pungkasnya. (red/imm)