Atasi Kekeringan, Hampir 200 Tangki Air Bersih telah Dilasurkan BPBD Bojonegoro
Selasa, 02 Oktober 2018 11:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Hingga awal Bulan Oktober 2018 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro telah menisdtribusikan air bersih sebanyak 193 tangki atau rit, di beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro, yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfia SSos, menjelaskan bahwa hingga saat ini terdapat 50 desa di 15 kecamatan, yang mengalami kekeringan kesulitan air berseh.
Menurutnya, jumlah tersebut dimungkinkan akan bertambah, karena meurut perkiraan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hujan diprediksi baru akan turun pada bulan November 2018, pada dasarian I sampai III.
“Jika hujan baru mulai terjadi pada bulan November 2018, maka akan membawa dampak meluasnya wilayah kekeringan di Kabupaten Bojonegoro,” jelas Nadif Ulfia SSos.
Dikatakan oleh Nadif Ulfia SSos, bahwa Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, melalui BPBD pada tahun 2018 ini mengalokasikan 500 tangki atau rit air bersih, untuk mengatasi wilayah terdampak kekeringan di Bojonegoro.
“Sampai saat ini air bersihs yang sudah tersalurkan sebanyak 193 rit. Jadi diperkirakan masih aman untuk memenuhi kebutuhan air bersih di musim kemarau tahun ini.” ungkapnya.
Ditambahkan pula bahwa penyaluran air bersih ini rutin disalurkan sebagaimana jadwal, sesuai dengan permintaan yang masuk di BPBD. Dirinya juga menghimbau agar pihak desa dan warga untuk berkoordinasi terkait penyiapan titik distribusi air.
“Bagi desa-desa yang telah masuk dalam daftar distribusi agar pihak desa dan warga berkoordinasi terkait penyiapan titik distribusi air, sehingga proses distribusi relatif cepat dan aman.” imbuhnya.
Berikut ini adalah daerah rawan kekeringan di wilayah Bojonegoro yang telah mengajukan permintaan droping air bersih, yaitu: Kecamatag Temayang, Desa Bakulan; Kecamatan Sukosewu, Desa Sumberjokidul; Kecamatan Sumberejo, Desa Tlogohaji, Butoh, Sumberharjo, Kayu Lemah dan Karangdinoyo; Kecamatan Ngasem, Desa Tengger, Butoh, Kolong, Ngasem, Ngadiluwih, Bareng, Trenggulunan dan Jampet; Kecamatan Ngraho, Desa Sugihwaras dan Jumok; Kecamatan Kasiman, Desa Sambeng, Kasiman, Ngaglik dan Tambakmerak.
Selanjutnya di Kecamatan Bubulan, Desa Sumberbendo, Clebung dan Cancung; Kecamatan Ngambon, Desa Nglampin dan Sengon; Kecamatan Tambakrejo, Desa Gamongan, Malingmati dan Mulyorejo; Kecamatan Sugihwaras, Desa Wedoro, Alasgung, Panunggalan, Jati Tengah, Kedungdowo, Bareng, Sugihwaras dan Siwalan; Kecamatan Purwosari, Desa Tlatah, Donan dan Pelem; Kecamatan Kepohbaru, Desa Kepoh dan Sidomukti; Kecamatan Kedungadem, Desa Jamberejo, Kedungrejo, Geger, Ngrandu, Mojorejo dan Kesongo; Kecamatan Baureno, Desa Pasinan;
“Dan yang baru saja mengirimkan surat adalah Desa Sumodikaran Kecamatan Dander,” pungkasnya. (red/imm)