Pelajar di Bojonegoro Ikuti Edukasi Tosan Aji pada Gelaran Festival Pusaka Nusantara 2018
Sabtu, 17 November 2018 17:00 WIBOleh Muliyanto
Oleh Muliyanto
Bojonegoro - Disela-sela kegiatan Festival Pusaka Nusantara 2018 yang digelar di Pendapa Malowopati Pemkab Bojonegoro, pada Sabtu (17/11/2018),digelar juga acara Edukasi Tosan Aji bagi pelajar di Bojonegoro.
Kegiatan tersebut diprakarsai oleh komunitas Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji (Senapati) Nusantara dan Paguyuban Tosan Aji Lawe Wenang Bojonegoro, diikuti kurang lebih 500 siswa-siswi dari berbagai SMA dan SMK yang ada di Bojonegoro, yang bertujuan memberikan edukasi bagi para siswa dalam mengenalkan warisan budaya yang dipunyai oleh masing-masing daerah yang ada di Indonesia khususnya budaya pusaka keris.
Festival Pusaka Nusantara 2018, dibuka secara resmi pada Jumat (16/11/2018) oleh Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Muawanah dan festival tersebut akan berlangsung hingga Minggu (18/11/2018).
Kabid Destinasi dan dan Industri Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Drs Suyanto MM, mengatakan bahwa festival keris ini juga sebagai ajang edukasi bagi siswa-siswi agar mengetahui bahwa keris itu sebuah mahakarya yang dalam pembuatannya memiliki filosofi.
“Filosofi dengan manusia, filosofi dengan agama, dan filosofi dengan negara,” tutur Suyanto.
Yanto berharap dengan digelarnya acara edukasi tosan aji tersebut diharapkan agar para pelajar mengenal warisan budaya yang dipunyai oleh masing-masing daerah yang ada di Indonesia khususnya budaya pusaka keris.
“Dengan eduskasi ini diharapkan para siswa dapat terus menjaga dan selalu mencintai benda bersejarah sebagai adat kebudayaan,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, nampak siswa-siswi yang hadir begitu semangat mengikuti edukasi pembejaran perihal pusaka serta budaya lainnya. Beberapa siswa cukup antusias dengan melontarkan beberapa pertayaan. Usai mengikuti materi siswa diajak melihat berbagai koleksi pusaka keris yang dipamerkan.
Citra, salah satu siswa SMAN 1 Bojonegoro mengatakan, edukasi budaya pusaka keris sangat menarik. Menurutnya, setiap keris itu mempunyai arti dan pembuatanya pun sangat memerlukan waktu agar menghasilkan sebuah keris yang baik.
"Tidak hanya itu, keris ini juga merupakan cagar budaya yang perlu untuk dilestarikan," tutur siswi kelas X SMAN 1 Bojonegoro tersebut. (red/imm)