Barista Asal Mojokerto Juarai Latte Art Battle di Bojonegoro
Minggu, 02 Desember 2018 10:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam partai final Latte Art Battle di KDS Toserba Bojonegoro yang digelar pada Sabtu (01/12/2018) malam, barista asal Mojokerto, Azizul Hakim (27), berhasil mengungguli barista-barista lain dan dinyatakan sebagai juara pertama. Ia mendapat poin 324, mengungguli Ahmad, dari Surabaya, yang mendapatkan poin 286. Sedangkan di urutan ketiga, diduduki Alief, juga dari Surabaya, yang mendapatkan poin 233.
Dalam event yang baru pertama kali digelar di Bojonegoro tersebut tiga orang juri profesional yaitu Toni Waringi dari Common Grounds Surabaya; Matthew Alonso, barista muda yang beberapa kali menjuarai latte art competition dan Omar Siarief, trainer dari Toffin Surabaya, dihadirkan untuk menjadi juri dalam event tersebut. Sementara peserta lomba, berasal dari Bojonegoro, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, dan Tuban.
Baca: 24 Barista Adu Kepandaian pada Latte Art Battle Pertama di Bojonegoro
Baca juga: Hadiri...! 5th Anniversary KDS Toserba Bojonegoro
Baca: Hadirilah...! Latte Art Battle dan Manual Brew Competition, Pertama di Bojonegoro
Toni Waringi, salah satu tim juri dalam event tersebut menjelaskan, lomba ini menggunakan sistem throwdown dan penjuriannya berdasarkan kontras warna, balance antara kanan dan kiri, volumenya dan tingkat kesulitannya.
“Setiap peserta diberi waktu tiga menit untuk berkreasi, membuat motif sesuai yang ditentukan juri,” tutur Toni Waringi.
Toni menjelaskan, untuk pemenang ketiga, Alief, motif yang dibuat tidak begitu bagus, tapi pintar me-manage waktu. Sementara untuk pemenang kedua, Ahmad, motifnya bagus, tapi ia harus bisa me-manage waktu dengan lebih baik.
Sedangkan untuk, Azizur, selain motifnya bagus, peserta ini mendapa nilai plus, karena bisa me-manage waktu lebih baik.
“Secara keseluruhan, para pemenang sudah lumayan bagus dengan waktu yang minim.” tuturnya.
Sementara itu, Azizul Hakim (27) pemenang dalam lomba Latte Art Battle tersebut saat ditemui awak media ini usai lomba mengungkapkan bahwa dirinya baru sekitar tiga tahun ini menggeluti latte art dan ini merupakan pengalaman pertama mengikuti lomba latte art battle.
“Kesulitannya tadi waktu teknik pengolahan kopi dan steam susu,” tuturnya
Menurutnya event kali cukup meriah. Dirinya berharap agar ke depan nanti, lebih banyak lagi digelar event seperti ini, khususnya di daerah.
Atas capaian yang ia dapat dalam lomba kali ini, ia merasa bangga dan cukup senang.
“Rencana setelah ini mau ikut kompetisi tingkat nasional.” tuturnya sambil tertawa.
Secara terpisah, Manajer KDS Toserba Bojonegoro, Ary S Wibowo mengungkapkan bahwa Latte Art Battle ini merupakan bentuk apresiasi kepada para barista di Kabupaten Bojonegoro. Dengan event ini dirinya berharap akan muncul barista-barista muda dari Bojonegoro.
Masih menurut Ary, selain kompetisi Latte Art Battle yang telah usai tersebut, pada Minggu (02/12/2018) mulai pukul 10.00 WIB, juga akan digelar Manual Brew Competition, atau kompetisi teknik penyeduhan kopi.
"Bagi anda penikmat kopi, silakan datang untuk menyaksikan manual brew competition. Kompetisi ini juga yang pertama di Bojonegoro," kata Ary S Wibowo. (red/imm)