PT IKSG Tuban, Didemo Warga Desa Karang Asem Jenu
Rabu, 05 Desember 2018 17:00 WIBOleh Achmad Junaidi
Oleh Achmad Junaidi
Tuban - Puluhan warga Desa Karang Asem Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, pada Rabu (05/12/2018) menggelar aksi demo di depan Kantor PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), atau anak usaha PT Semen Indonesia (SI) Persero, yang berada di Desa Socorejo Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban. Aksi itu di picu lantaran manajemen IKSG diduga telah merekrut pekerja dengan tidak transparan, dan tidak mengutamakan warga di sekitar pabrik.
Massa mengecam perekrutan yang dilakukan oleh PT IKSG secara sepihak, dan menuntut agar 10 karyawan yang baru di rekrut agar diberhentikan, karena karyawan tersebut berasal dari luar ring PT IKSG, yakni Desa Karangasem, Socorejo, dan Temaji. Selain itu, massa juga membawa poster dengan bertuliskan "Utamakan Tenaga Kerja Warga Ring Satu, (Karang Asem, Temaji, Socorejo)”, dan juga “Laksanakan Rekrutmen Secara Bersih Dan Transparan”, serta sejumlah poster lain dengan berbagai tuntutan.
Menurut kordinator aksi, Ahmad Arif (31), 10 tenaga kerja yang di rikrut oleh PT IKSG tersebut tidak melalui prosedur yang transparan, karena dikabarkan sebelumnya bahwa perekrutan akan dilakukan pada bulan Januari 2019 mendatang, tetapi kenyataanya ada tenaga kerja baru yang sudah di pekerjakan oleh pihak IKSG dan bahkan dari luar ring.
“Menejemen IKSG sudah ingkar janji, dan bahkan dari negosiasi pun tidak membuahkan hasil, kami meminta 10 tenaga kerja baru itu dikeluarkan,” tutur Arif.
Arif melanjutkan bahwa dari data karyawan yang baru di rekrut ada yang masih berijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP), apalagi dari luar ring, hal ini justru malah membuat pemuda geram, pasalnya masih banyak para pemuda di sekitar ring yang berijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang masih belum memiliki pekerjaan.
“Pemuda sekitar ring masih banyak yang berijazah SMA dan SMK, mengapa manajemen PT IKSG malah merekrut pekerja dengan ijazah SMP, bahkan ada yang dipekerjakan dari Kabupaten Blora. Jika IKSG tetap bersikukuh, kami akan melakukan aksi demo dengan masa yang lebih besar lagi,” katanya.
Pada kesempatan tersebut Kapala Desa Sumberarum, Sodikin, mengatakan pihaknya akan terus memperjuangkan dan mengawal masyarakat Karangasem, terkait transparansi rekrutmen tenaga kerja yang dilakukan IKSG. Ia juga menjelaskan bahwa pada 26 November 2018 lalu, ada rapat dengan pihak Semen Gresik, dari hasil rapat tersebut telah disepakati bahwa untuk perekrutan tenaga kerja, PT SG akan memprioritaskan warga ring satu terlebih dahulu.
“Memang IKSG memberi tahu kami melalui WhatsApp, seharusnya kan membuat surat tertulis bahwa ada perekrutan. Jangan langsung memasukan orang diluar ring”, paparnya.
Sementara itu, Kasi HRD dan Hukum PT IKSG Tuban, Rahmat Agus Pranoto, mengungkapkan yang dibutuhkan perusahaan adalah tenaga ahli, agar pekerjaan dan operasional mesin lebih efesien. Selain itu perekrutan juga sudah dikomunikasikan dengan warga serta perangkat desa setempat melalui PT Swabina pada 15 November 2018 lalu.
“Perekrutan sudah kami sampaikan kepada tiga desa dan 10 pekerja yang kami rekrut juga sudah ber KTP dan berdomili Kabupaten Tuban,” tuturnya. (jun/imm)