Eny Kojiro Kembali Beri Pelatihan Pembuatan Garnish dan Fruit Carving di Bojonegoro
Kamis, 20 Desember 2018 08:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Oleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Dalam dunia kuliner atau masak-memasak, menjadikan hidangan menarik dan indah, merupakan hal yang penting, seperti pembuatan hiasan pada makanan dan minuman (garnis). Selain mempercantik tampilan hidangan, pembuatan garnish juga dapat menambah selera makan bahkan meningkatkan nilai jual.
Eny Kojiro perempuan asal Bojonegoro yang menekuni seni garnish ini, pada Rabu (19/12/2018), kembali mengadakan pelatihan pembuatan Garnish dan Fruit Carving, dari buah dan sayuran, kepada para peserta yang berasal dari wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, di salah satu rumah makan yang berada di jalan Lettu Suwolo Bojonegoro.
Sebelumnya, pada Senin (25/06/2018) lalu, di tempat yang sama, ia juga pernah memberikan pelatihanpembuatan garnish kepada puluhan ibu dari berbagai wilayah.
Baca: Eny Kojiro, Perempuan Asal Bojonegoro yang Geluti Seni Menghias Tumpeng
Menurut perempuan kelahiran 1970 ini, garnish termasuk dalam ekonomi kreatif. Dimana dalam bisnis kuliner, penambahan garnish pada makanan dapat menaikan nilai jual sehingga mampu menambah penghasilan.
“Ini bisa dijadikan kesempatan untuk ibu-ibu rumah tangga yang ingin menambah penghasilan lewat seni garnis.” tuturnya Rabu (19/12/2018), di sela-sela memberikan pelatihan pada para peserta.
Perempuan dengan nama asli Eny Susilowati asal Desa Mayangkawis Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro ini saat ini sudah menetap di Bali sejak tahun 1988. Ia menekuni seni garnish sejak empat tahun lalu. Kini hari-harinya disibukkan dengan mengajar dan mengisi pelatihan-pelatihan pembuatan garnish dan fruit carving di berbagai kota. Pada weekend bulan januari sampai maret 2019 saja, jadwal pelatihan yang akan diisi sudah teragendakan.
Untuk bulan januari sampai maret 2019, jadwal pelatihan yang weekend sudah full semua. Tapi kalau untuk weekday nya belum. di bulan januari 2019 besok ini, sudah ada jadwal di Makassar, Jakarta dan Palembang.
“Sebenarnya kemarin mau mengisi kelas di Semarang, kebetulan di Bojonegoro ada yang minta mengisi kelas, ya sudah, akhirnya mampir sekalian.” tuturnya sambil tertawa.
Eny Kojiro mengungkapkan bahwa awalnya dirinya menekuni garnish dan Fruit Carving atau seni mengukir buah belajar secara otodidak atau belajar sendiri hingga akhirnya mahir hingga kemudian dia mulai mengajar kelas garnish dan fruit carving , karena banyak nya permintaan dari kenalan dan kolega. Kini garnish menjadi salah satu ilmu yang dipelajari dan diajarkan kepada orang lain.
“Dalam dunia garnish tak ada kata tidak belajar karena garnish itu senantiasa mengikuti trend dan selalu ada yang baru,” tutur wanita berhijab ini.
Kata garnish berasal dari Bahasa Perancis, yang artinya hiasan hidangan. Garnish pada suatu hidangan adalah untuk memberi daya tarik serta keindahan pada suatu hidangan tersebut. Pengertian garnish adalah hiasan yang digunakan untuk makanan maupun minuman yang umumnya bisa dimakan dan dibuat sedemikian rupa, sehingga menunjang penampilan suatu hidangan, sekaligus menggugah selera makan seseorang. (red/imm)