Festival Bengawan Bojonegoro akan Digelar 29-30 Desember 2018
Jumat, 28 Desember 2018 11:00 WIBOleh Imam Nurcahyo
Bojonegoro - Festival Bengawan Bojonegoro, akan digelar mulai Sabtu (29/12/2018) hingga Minggu (30/12/2018). Festival yang mengusung tema Rawat-Ruwat Bengawan itu akan dipusatkan di dua tempat, yaitu di Lapangan Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu dan di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro Kota.
Dalam festival tersebut, sejumlah kegiatan mulai dari sarasehan bengawan, yang menghadirkan sastrawan kondang; gelar sastra pelajar; lomba dan lelang lukisan; dan sejumlah hiburan kesenian tradisional seperti musik lesung, sandur, reog jaranan dan tari, tutur memeriahkan kegiatan tersebut. Dan sebagai puncak acara akan digelar festival perahu hias, yang diikuti puluhan perahu.
Ketua Panitia Festival Bengawan, Didik Wahyudi, kepada media ini menuturkan Festival Bengawan kali ini akan lebih menarik dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dalam festival tahun ini, para peserta berpartisipasi secara mandiri atau swadaya. Mereka akan bersaing memperebutkan hadiah yang disediakan oleh panitia dengan kategori desa dan umum
“Panitia menyediakan hadiah berupa uang pembinaan puluhan juta dan trophi.” kata Didik Wahyudi, Jumat (28/12/2018).
Didik menambahkan, dalam kegiatan sarasehan bengawan, panitia akan menghadirkan sastrawan kondang, yaitu Bramantyo Prijosusilo dan Semar Suwito. Selain itu panita juga akan mengundang para seniman lukis untuk meramaikan festival tersebut agar lebih menggugah hati.
“Nanti hasil lukisan akan kita lelang, hasilnya untuk sedekah budaya dan festival tahun berikutnya, yang insyallah mengundang duta budaya dan seni dari kabupaten di bantaran sungai Bengawan Solo.” tuturnya menambahkan.
Masih menurut Didik, panitia optimis bahwa festival kali ini lebih menarik dan heboh dengan pesan moral menjaga keindahan dan kelestarian sungai Bengawan Solo, salah satunya dengan tak membuang sampah ke sungai.
“Datang dan saksikan, Festival Bengawan 2018,” pungkasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro, Amir Syahid SSos MSi, dihubungi media ini pada Jumat (29/12/2018) pagi menuturkan, bahwa untuk peserta festival perahu hias, hingga hari ini untuk kategori desa yang telah mendaftar ada delapan desa, sedangkan dari umum dan lembaga yang telah mendaftar, ada sebelas perserta.
“Kurang lebih 20 peserta yang telah mendaftar, kemungkinan masih ada yang mendaftar,” tuturnya kepada beritabojonegoro.com, Jumat (29/12/2018) pagi.
Lebih lanjut Amir menuturkan, untuk kegiatan Sarasehan Bengawan yang akan di laksanakan pada Sabtu (29/12/2018), di Lapangan Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu, orientasinya lebih ditujukan pada pelestarian rawat ruwat Bengawan.
Sementara untuk Festival Perahu Hias, yang akan dilaksanakan pada Minggu (30/12/2018), yang mengambil start di Lapangan Sale Desa Sukoharjo Kecamatan Kalitidu dan finish di Taman Bengawan Solo (TBS) Bojonegoro Kota, ditujukan untuk menggali potensi wisata, khususnya wisata perahu di Bengawan Solo.
“Rencananya pemberangkatan peserta akan dilaksanakan oleh Ibu Bupati,” kata Amir Syahid.
Saat ini, lanjut Amir, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, sedang berupaya menumbuhkan semagat budayawan dan seniman Bojonegoro untuk terus berkarya, sekaligus sebagai upaya melestarikan alam, salah satunya bengawan Solo, yang semakin hari semakin kurang bersahabat.
Selain itu, kegiatan ini juga sebagai media untuk mengkampanyekan pelestarian Bengawan Solo, agar tidak terjadi eksploitasi terhadap tambangnya secara berlebihan, yang nantinya berpotensi menimbulkan bencana.
“Ini misi kita. Bahwa pencegahan itu lebih baik daripada penanggulangan. Bahwa Bengawan Solo tetap lestari dan tidak terjadi kerusakan serta pencemaran,” katanya
Masih menurut Amir, bahwa dirinya juga berharap agar dengan kegiatan ini, Bengawan Solo dapat memberikan manfaat yang lain, salah satunya adalah potensi wisata.
“Siapa tahu nantinya ada wisata perahu di Bengawan Solo, sehingga masyarakat tidak menambang pasir lagi untuk mencari kehidupan ekonominya,” pungkasnya. (red/imm)