Dirjen PKH Perkenalkan Mesin Pengering Jagung Pada Petani Jagung di Blora
Selasa, 19 Februari 2019 14:00 WIBOleh Priyo SPd Editor Imam Nurcahyo
Blora - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, saat hadiri acara panen raya jagung di Lokasi Hutan Perhutani RPH Kalisari Jati Gong, Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora, Selasa (19/02/2019) mengungkapkan bahwa permasalahan jagung saat ini adalah di pasca panen.
Sebagai salah satu solusi yang menjadi pilihan terbaik dalam pengelolaan pasca panen jagung di sentra produksi jagung yang relatif jauh dari pabrik pakan adalah dengan menggunakan mesin pengering jagung yang bersifat mobile.
I Ketut Diarmita menuturkan bahwa saat ini, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan PT Charoen Pokphand Indonesia memperkenalkan penggunaan Mobile Corn Dryer (MCD), yaitu peralatan pengeringan jagung yang dapat dipindahkan secara mudah untuk didekatkan ke lokasi-lokasi panen jagung.
"Solusi ini diharapkan dapat memecahkan persoalan kadar air sehingga pertumbuhan jamur aflatoksin dapat dikendalikan, untuk memunculkan harapan sehingga bermanfaat untuk Korporasi Petani Jagung”Terangnya
I Ketut berharap, Mobile Corn Dryer yang merupakan hasil karya anak bangsa ini dapat menjadi sebuah potensi solusi dalam mengatasi masalah pasca panen jagung yang selama ini selalu di hadapi oleh petani saat menjual hasil produksinya bernilai minimum.
“Kita berharap apabila petani makmur dan sejahtera, peternak pun akan menjadi lebih makmur dan sejahtera, untuk Indonesia yang lebih baik”, ucapnya.
Dirjen PKH Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, saat hadiri panen raya jagung di Lokasi Hutan Perhutani RPH Kalisari Jati Gong, Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo Blora, Selasa (19/02/2019).
Sementara itu, perwakilan dari PT Charoen Phokphand Jawa Tengah, Eka Budiman menyampaikan, bahwa pihaknya telah menyediakan dua Mobile Corn Dryer (MCD) untuk membantu petani mengeringkan jagungnya. Menurutnya, kelebihan penggunaan MCD ini adalah dapat meningkatkan waktu simpan setelah dikeringkan, melancarkan tata niaga, mendapatkan kualitas lebih baik dan pada akhirnya petani dapat menikmati harga yang lebih baik dari jagung berkadar air lebih rendah.
"Konsep Mobile Corn Dryer berawal di tahun 2018, seiring dengan upaya PT Charoen Pokphand Indonesia dalam upaya meningkatkan penyerapan jagung secara langsung dari Petani yang merupakan bahan baku utama pakan ternak."terangnya
Prototipe ini sudah dilakukan uji coba lapangan perdana pada panen jagung di Lampung Selatan pada 29 Agustus 2018 Selanjutnya pada 15 Februari 2019 kembali dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Tuban dan saat ini dilakukan uji coba lapangan pada acara panen raya jagung di Blora. Berikutnya akan terus dilakukan uji coba secara berkala di beberapa sentra produksi jagung untuk memberikan bukti implementasi nyata atas kegunaan dari Mobile Corn Dryer pada pertanian jagung di negeri ini.
"Jika ada petani yang kesulitan menjual hasil panennya, dapat langsung menghubungi kami, kami akan bantu menyerapnya dan akan bantu menjembatani," tuturnya. (teg/imm)